IST/RADAR MANDALIKA.ID BARAK: Ini tempat warga Indonesia dikarantina.

MATARAM – Sebanyak delapan mahasiswa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB, sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Lombok, kemarin. Mereka merupakan mahasiswa asal NTB yang tengah menjalankan study di China.

“Ya, sekarang mereka semua dalam pemantauan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr Nurhandini Eka Dewi di Mataram, kemarin.

Delapan WNI itu tiba di Lombok secara bertahap. Dua mahasiswa tiba Sabtu (2/2) dan sisanya hari Minggu (3/2). Pemeriksaan dilakukan untuk menghindari jangan sampai mereka terjangkit Novel Corona Virus (No-Cv), atau Virus Corona. Virus No-CV merupakan virus baru yang dapat mematikan yang bersumber pertama dari Kota Wuhan, China.

“Kita cek secara menyeluruh. Kalau sudah dinyatakan aman, baru mereka pulang ke rumah masing-masing,” jawabnya.

Eka sendiri belum bisa memaparkan identitas kedelapan mahasiswa tersebut. Eka hanya membenarkan mereka diobservasi bahkan hingga sore ini (kemarin, Red) mereka masih di RSUP NTB.

Kemudian Direktur RSUP NTB, dr Lalu Hamzi Fikri mengungkapkan, para mahasiswa itu masih dalam pemantauan petugas medis. Umumnya keadaan mereka membaik. Mulai dari suhu tubuh, pernafasan dan tanda-tanda vital lainnya sudah normal. Tidak ada gejala ataupun tanda-tanda yang mengarah kepada Virus Corona.

“Langkah pemeriksaan ini kita ambil sebagai bentuk antisipasi. Saat ini delapan WNI itu ada di Graha Mandalika RSUP NTB,” kata Hamzi terpisah.

Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik NTB, I Gede Putu Ariyadi menerangkan, bahwa observasi dilakukan berdasarkan SOP yang berlaku di kesehatan yang diperuntukkan bagi warga NTB yang pulang dari China.

“Sabtu masuk dua orang, Minggu masuk lagi enam orang. Dari bandara langsung dibawa ke Ruang Graha Mandalika,” kata Ariadi.

Secara umum kondisi mereka rata-rata sehat. Tidak ditemukan ada gejala Virus Corona. Namun yang pasti pemeriksaan kesehatan itu sesuai dengan Protap yang ada. Observasi pada dasarnya dilakukan satu hari. Namun sejak ada atensi khusus dari WHO, maka diharuskan mendapatkan observasi selama 14 hari. Sama halnya dengan WNI yang diterbangkan dari Wuhan langsung menuju Pulau Natuna juga akan diobservasi selama 14 hari.

“Sekarang yang kita masih tunggu SOP sebelumnya. Apakah setelah diobservasi dinyatakan sehat, baru bisa langsung dipulangkan,” katanya. (jho)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 287

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *