PRAYA – Sejumlah ruangan SDN Buncalang Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat dalam kondisi rusak parah. Mirisnya, bangunan sekolah yang rusak selama empat tahun ini tak kunjung diperbaiki.
Kepala sekolah setempat, H Usman mengatakan, bangunan sekolah dalam kategori rusak berat tersebut adalah ruang perpustakaan ditambah dua ruang kelas.
“Kondisi kerusakan bangunan sekolah tersebut rusak hingga nyaris roboh,” terang Usman, Sabtu (23/7).
Kerusakan tiga ruangan tersebut sudah terjadi sejak tahun 2019 lalu dan kini kondisinya semakin parah.
“Ruang perpustakaan sudah tidak layak pakai begitu juga dengan ruang kelas I dan II. Tetapi karena keterbatasan jumlah ruangan terpaksa ruang kelas II yang saat ini rusak kita pakai untuk sementara digabung dengan kelas I,” terangnya.
Kerusakan ini, pihak sekolah tiap tahun mengusulkan proposal DAK ke Dinas Pendidikan, namun belum ada kepastian.
“Mudahan tahun anggaran 2023 kita mendapatkan bantuan DAK. Karena jika kondisi ini dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan tingkat kerusakan semakin parah,” terangnya.
Pihaknya mengaku, sudah beberapa kali dijanjikan semenjak masih adanya UPT pada tahun 2020, bahkan sudah diranking bahwa tingkat kerusakan SDN Buncalang terparah kedua di Kecamatan Jonggat.
“Tapi ternyata nama kita tidak keluar-keluar malah sekolah lain yang keluar namanya sebagai penerima DAK. Mudahan di tahun 2023 kita benar-benar dapat karena sudah diverifikasi,” terangnya.
Pihaknya berharap bangunan sekolah yang rusak ini bisa secepatnya diperbaiki agar para siswa dapat beraktivitas belajar dengan nyaman.
Jika berharap diperbaiki melalui dana BOS itu tidak cukup karena jumlah siswa hanya 70 orang dan hanya menerima Rp 19 juta setiap pencairan.
“Dana BOS hanya cukup untuk membiayai operasional sekolah saja,” tutupnya.(cr-hza)