LOTIM – Partai Nasional Demokrat (Nasdem) telah menetapkan dan mengumumkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan sebagai calon Presiden pada Pemilu 2024 mendatang. Bahkan rencananya pada 30 Januari 2023, Anies akan melawat ke NTB didampingi pengurus DPP Nasdem.
Untuk di NTB, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Nasdem Lombok Timur (Lotim) H Rumaksi SJ yakin Anies Baswedan akan menang 80 persen. “Saya sangat yakin, di NTB Anies akan menjadi pemenang 80 persen suara,” tegasnya, belum lama ini.
Keyakinan itu dilandasi beberapa faktor hasil analisanya, seperti Anies sangat islami, santun, berpendidikan yang sudah paripurna dan lainnya. Anies memiliki daya pikat berbeda dengan kandidat presiden lainnya.
“Kultur masyarakat NTB yang religius, ada kesamaan dan nyambung dengan Anies. Apalagi dengan masyarakat Lombok Timur,” tegasnya.
Disebutkan, perolehan suara Anies di NTB tidak dinafikan pasti akan berpengaruh dengan partai apa Nasdem nantinya berkoalisi. Tentunya jika koalisi sudah terbentuk, Nasdem tidak akan bekerja sendiri, melainkan akan semakin memperkuat gerakan di lapangan untuk memenangkan Anies Baswedan.
“Untuk saat ini semua berjalan baik. Dengan siapa pun Nasdem berkoalisi tidak ada masalah, tergantung bagaimana kesepakatan dari calon. Kalau kami, tidak terpengaruh dengan isu-isu miring yang tersebar di luar, meskipun kami belum deklarasi,” tandasnya.
Kedepan ungkapnya lebih jauh, pihaknya fokus memenangkan Anies dan Partai Nasdem agar kursi Nasdem di DPR RI besar. Demikian juga di Lotim, memasang target besar yakni delapan kursi DPRD Lotim. Ada beberapa Daerah Pemilihan (Dapil) berpeluang mendapat dua kursi.
Nantinya sambung Rumaksi, kader Nasdem yang diturunkan dalam kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg), merupakan kader yang siap bertarung. Sebab harus diingat, Partai Nasdem bukan partai kaleng-kaleng. Sehingga calon harus memiliki daya tarik, selain bisa bekerja secara bathin dan zahir.
“Yang jelas target kita menduduki kembali kursi pimpinan. Karena itu, figur-figur yang akan diturunkan, figur yang dapat diandalkan,” tegasnya.
Menyikapi sistem pemilihan antara proporsional tertutup atau proporsional terbuka, baginya bersama Nasdem lebih memilih proporsional terbuka. Bahkan, Nasdem saat ini sedang berjuang mempertahankan sistem pemilihan proporsional terbuka. Sistem proporsional terbuka, lebih pas dan demokratis.
“Kalau mau bicara kualitas calon legislatif, jangan ubah undang-undang. Tapi tingkatkan kualitas melalui pelatihan kader dan sebagainya. Dan kami di Nasdem, aktif meningkatkan kualitas kader,” pungkas Rumaksi. (fa’i/r3)