KLU—Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Lombok Utara menggelar Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) tahun 2023 dengan tema “Melalui Musyawarah Olahraga Kabupaten Bersama Mencapai Prestasi dan Prestise Tertinggi Untuk KLU”.
Musorkab yang berlangsung di Lesehan Sasak Narmada kemarin ini telah ditetapkan tongkat kepemimpinan KONI KLU Periode 2023-2027. Musorkab tahun 2023 ini diikuti oleh 22 cabang olahraga. Setelah melewati proses tahapan dan penjaringan, H. Lalu Rodi Hartawan dinyatakan terpilih secara aklamasi sebagai Ketua KONI KLU periode 2023-2027.
Musorcab sendiri dibuka Bupati Lombok Utara, H Djohan Sjamsu, dihadiri Ketua Umum KONI Provinsi NTB, H Mori Hanafi, Ketua KONI KLU, H Burhan M Nur, Plt Assisten III Setda KLU, Kawit Sasmito, serta para delegasi dari masing-masing Cabor yang ada di KLU.
Bupati Lombok Utara, H Djohan Sjamsu menyampaikan, bencana gempa pada tahun 2018 lalu mengakibatkan fasilitas olahraga mengalami kerusakan, yang mana pembangunan belum bisa dilakukan kembali secara penuh hingga sekarang dikarenakan keunguan daerah yang belum stabil.
Meskipun adanya keterbatasan fasilitas tempat latihan para atlet Lombok Utara namun dirinya mengapresiasi kegigihan atlet yang mampu memberikan prestasi yang terbaik pada perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang dilaksanakan di Mataram pada awal tahun 2023.
“Saya bangga atas prestasi yang berhasil diraih oleh para atlet, semoga kedepannya mampu dipertahankan,” tuturnya.
Prestasi mampu ditingkatkan dengan membentuk cabor-cabor yang belum terdaftar di KONI sehingga dengan banyak cabang olahraga kedepannya juga para atlet yang membela KLU semakin banyak.
“Jangan sampai terjadi lagi atlet KLU yang memiliki talenta namun dikarenakan belum adanya Cabor mewakili daerah lain,” tandasnya.
Kedepannya Djohan Berharap Ketua KONI terpilih dapat memajukan olahraga, menurutnya orang yang terpilih memimpin KONI jelasnya harus memiliki komitmen kuat membangun olahraga di Lombok Utara, terlebih agenda olahraga Nasional yakni PON 2028 NTB dan NTT menjadi tuan rumah harus dipersiapkan secara matang.
“Ketua KONI harus orang-orang yang berkomitmen untuk meningkatkan olahraga di KLU menjadi lebih baik,” tuturnya.
Sebelumnya Ketua Umum KONI Provinsi NTB, Mori Hanafi menyampaikan, pada 2028 nanti NTB dan NTT telah ditetapkan menjadi tuan rumah untuk PON, ini merupakan sejarah bagi Provinsi NTB.
Adapun cabor yang rencananya akan dipertandingkan di PON lebih dari 50 cabor. Dimana NTB dan NTT akan membagi rata terkait cabor yang dipertandingkan, termasuk kabupaten/kota nantinya akan kebagian menjadi venue pertandingan masing-masing cabor.
“Dalam menyambut pesta empat tahunan ini baik KONI Provinsi NTB dan kabupaten/kota khususnya KLU perlu mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin, mulai dari memperbanyak cabor, melakukan penjaringan dan pembinaan kepada para atlet,” katanya.
Untuk desain Porprov 2026 akan menyesuaikan dengan PON 2028 hal tersebut sebagai persiapan dan pematangan baik dari penyerangan maupun dari prestasi yang ditargetkan.
“Kami menitipkan amanah pada pengurus baru untuk membentuk Cabor dan menciptakan sebanyak-banyaknya atlet bertalenta sebagai persiapan PON 2028 nantinya,” tuturnya.
Sementara itu Ketua KONI KLU 2019-2023, H Burhan M Nur menuturkan, semenjak diberikan amanah sebagai ketua, dirinya beserta pengurus dihadapkan dengan tantangan luar biasa yakni pandemi Covid-19. Dimana kegiatan-kegiatan keolahragaan tidak bisa terlaksana dikarenakan refokusing anggaran.
“Saya meminta maaf kepada seluruh Cabor, karena kurangnya biaya pembinaan kepada para atlet kita yang ada di KLU,” ucapnya.
Lebih Lanjut, kata Burhan yang juga Ketua PTMSI KLU ini, meskipun dengan segala keterbatasan cabor yang kita ikut lombakan pada Porprov lalu mampu meraih hasil sangat membanggakan dimana terjadi peningkatan baik dari jumlah atlet maupun mendali yang diraih.
“Kepada ketua KONI yang terpilih untuk dapat melanjutkan estafet ini, melengkapi cabor-cabor yang belum terdaftar serta mampu meningkatkan prestasi,” ucapnya.(dhe)