MATARAM – Rektor UIN Mataram Prof Masnun Tahir menghadiri acara Interfaith and Intercivilizational Reception bersama Grand Sheikh Al-Azhar Mesir H.E. Prof Sheikh Ahmed el-Tayyeb yang diinisiasi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan Kementerian Agama Republik Informasi, Rabu, (10/7/2014)
Acara yang diadakan di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Rabu, 10 Juli 2024 yang digagas oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Kementerian Agama Republik Indonesia. Dihadiri langsung oleh tokoh-tokoh agama dari Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Dalam sambutannya Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa sebagai penyelenggara agenda Interfaith and Intercivilizational Reception tentu menyambut dengan hangat kedatangan Grand Syeikh Al Azhar Mesir H.E. Prof. Dr. Sheikh Ahmed el-Tayyeb ke Indonesia. Bagi PBNU tentu sejak awal sudah sangat komitmen terhadap isu-isu perdamaian dan spirit membangun peradaban dunia yang lebih inklusif. Menerima ragam perbedaan dan terlibat aktif dalam memelihara visi perdamaian Dunia.
“Sebagai penyelenggara, tentu kami atas nama PBNU menyambut dengan hangat kehadiran al ‘alim Grand Syeikh Al Azhar Mesir H.E. Prof. Dr. Sheikh Ahmed el-Tayyeb ke Indonesia. Sejak awal kami dari PBNU sudah sangat komitmen terhadap isu-isu perdamaian dan membangun nilai peradaban yang inklusif demi mewujudkan visi perdamaian dunia,” paparnya.
Terkonfirmasi melalui via whatsApp bahwa Rektor UIN Mataram Prof. H. Masnun Tahir menerangkan kehadirannya dalam forum luar biasa ini sebagai wujud dukungan penuh dari PTKIN se-Indonesia. Khususnya UIN Mataram untuk bisa ikut berpartisipasi demi mewujudkan sikap perdamaian, keadaban dan persatuan antar manusia di Dunia. Terlebih dalam urusan sikap sebagai makhluk sosial yang peduli akan nilai toleransi, anti kekerasan, menerima kearifan lokal adat istiadat dan spirit menjaga komitmen kebangsaan.
“Agenda Interfaith and Intercivilizational Reception ini adalah forum luar biasa. Kami dari PTKIN se-Indonesia. Khususnya UIN Mataram sangat mendukung penuh gagasan dari spirit agenda ini. Terlebih berkaitan dengan semangat meciptakan perdamaian, keadaban dan persatuan antar umat manusia di Dunia.
PBNU, Kementerian Agama RI dan kami di UIN Mataram mendukung lahirnya sikap toleransi, anti kekerasan, penerimaan terhadap adat istiadat lokal dan komitmen kebangsaan atas nama Nasionalisme, ” tegasnya.
Disamping itu juga Rektor UIN Mataram merasa agenda yang digagas oleh PBNU dan Kementerian Agama RI tersebut sebagai jalan membuka dan menyambung ruh sanad keilmuan dari Grand Sheikh Al-Azhar Mesir H.E. Prof. Dr. Sheikh Ahmed el-Tayyeb atas pandangan besar beliau akan sikap menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.
“Agenda yang digagas PBNU dan Kementerian Agama RI ini, bagi kami adalah sebagai jalan membuka dan menyambung ruh sanad keilmuan dari al ‘alim Grand Sheikh Al-Azhar Mesir H.E. Prof. Dr. Sheikh Ahmed el-Tayyeb atas pandangan besar beliau tentang sikap menjunjung nilai kemanusiaan di atas segalanya,” tutupnya.
Harapan kita adalah menjadikan sikap moderat dalam diri dapat membentengi dari tindakan yang berlebihan seperti ekstrim kanan dan ekstrim kiri. (jho)