PRAYA– Ratusan pelamar CPNS di Lombok Tengah (Loteng) dinyatakan gugur. Hal ini disebabkan karena banyak peserta datang terlambat sehingga tidak dapat mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang dilaksanakan di SMKN 1 Praya Tengah.
“Hingga hari ke lima ini sudah ratusan peserta yang gugur karena telat saja. Baik telat satu menit atau seterusnya. Belum lagi yang gugur karena tidak hadir juga,” kata Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Loteng, HM Nazili, kemarin.
Ia menegaskan, sesuai dengan aturan, panitia tidak mentoleransi keterlambatan peserta saat mengikuti SKD CPNS tahun ini. Jika ada yang terlambat atau tidak hadir, konsekuensinya akan langsung terdiskualifikasi dan dinyatakan tidak lulus.
“Itu sudah sesuai dengan aturan dari pusat langsung. Kami harus menaati aturan tersebut,” ungkapnya dengan tegas.
Ia mengaku, pihaknya belum tahu pasti data yang telat maupun tidak hadir itu. Namun sudah mencapai ratusan peserta. Padahal, sebelumnya pihaknya sudah memberikan imbuan pada peserta saat pengumuman. Dimana peserta diminta untuk hadir di lokasi satu jam sebelum pelaksanaan tes berlangsung, untuk registrasi dan verifikasi kepesertaan. Tujuannya, untuk mencegah munculnya joki atau peserta yang mengerjakan soal ujian dengan bantuan orang lain.
“Kalau yang datang mepet sudah mau ujian kita tidak bisa bantu, tapi kalau misalnya satu jam sebelumnya dia datang. Misalnya dia lupa kartu ujian, kita bisa bantu cetak disini, kalau kelupaan KTP, kita bisa bantu carikan diakunnya. Tapi itu butuh waktu, kalau yang datang mepet, kita tidak bisa bantu,” jelasnya.
Ia mengingatkan kembali kepada pelamar CPNS yang akan mengikuti tes SKD selanjutnya untuk memperhatikan jam pelaksanaan tes yang berlangsung ini.
“Kami ingatkan kembali bagi pelamar sesi-sesi selanjutnya, paling tidak satu hari itu sudah persiapan. Pertama terkait dengan waktu kehadiran paling tidak satu jam sebelum pelaksanaan tes. Kedua terkait dengan pakaian, laki-laki kemeja putih celana hitam kain pake sepatu, putih hitam, yang mengenakan jilbab hitam polos,” ucapnya.
Nazili menegaskan, jumlah peserta yang akan melaksanakan test SKD di Loteng ini sebanyak 15,336 orang. Dimana pelaksanaan test akan dilakukan selama 13 hari kedepannya. Untuk setiap harinya tes dilaksanakan dalam lima sesi dengan jumlah peserta per sesi sebanyak 240 orang.
“Dari 15 ribu lebih peserta ini jika dibandingkan dengan formasi CPNS sebanyak 479. Sehingga untuk peserta yang tidak lulus akan bersabar. Sedangkan untuk yang lulus bisa mengikuti tes selanjutnya,” jelasnya.
Meski demikian, pihaknya melihat dari nilai peserta yang sudah melakukan tes itu, banyak peserta yang mendapatkan nilai tinggi sesuai dengan passing grade yang ditentukan pemerintah.
“Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, lebih banyak peserta yang mendapatkan nilai tinggi tahun ini. Tapi apakah dia bisa lolos tergantung apakah dia tertinggi atau tidak di formasi yang dilamarnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Loteng, HL Pathul Bahri mengatakan, pihaknya pastikan bahwa pelaksanaan SKD CPNS ini berlangsung jujur dan transparan dan tidak akan ada celah untuk curang. Semuanya akan berlangsung secara bersih. Sehingga nantinya apapun hasil yang keluar dari proses ini, itu semuanya murni merupakan hasil kompetisi dari peserta.
“Untuk itu peserta seleksi agar tidak perlu berfikir negatif, akan tetapi fokus untuk mengikuti seleksi ini dengan sungguh-sungguh. Ingat bahwa hasil usaha kita tidak akan pernah mengkhianati proses yang kita jalani,” tegasnya. (jay)