ilustrasi

PRAYA— Musim hujan yang diselengi panas yang terjadi di Lombok Tengah (Loteng) harus diwaspadai masyarakat.  Hal itu, terkait dengan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Selama Januari tahun ini, tercatat 38 warga  positif DBD. Namun, untungnya masih belum ada warga yang meninggal dunia atas penyakit gigitan nyamuk tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng, H Omdah membenarkan bahwa dari data yang diterima pada musim hujan belakangan ini, sekitar 38 orang warga yang terjangkit DBD.   Bahkan hingga ada sejumlah warga sempat menjalani perawatan yang intensif.

“Jumlah 38 orang yang terjangkit ini didapatkan dari 12 kecamatan. Mereka yang menjadi korban langsung diberikan pengobatan,” katanya, Jumat (7/02).

Omdah menegaskan, terjangkitnya masyarakat dengan penyakit DBD tersebut disebabkan karena cuaca hingga saat ini belum terlalu stabil. Terlebih kadang terjadi hujan dan tidak jarang juga terjadi panas yang berkepanjangan. Sehingga, perkembangan nyamuk terus berkembang.

“Selain itu, prilaku yang mulai kendor untuk menjaga kebersihan lingkungan ini menjadi penyebab kasus DBD ini. Makanya, warga intens menjaga kebersihan, supaya penyakit DBD ini tidak menyerang,” tegasnya.

Ia mengaku, wabah DBD tetap harus diwaspadai beberapa bulan ke depan ini. Pasalnya, dibanding tahun lalu, kasus tahun ini memang cenderung menurun. Tetapi melihat kondisi cuaca yang sekarang kadang hujan dan kadang tidak sangat rentan dengan DBD tersebut.  Sehingga mengantisipasi hal tersebut, pihaknya sekarang intens menggalakkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di tingkat desa belakangan ini. 

“ Kita harapkan setelah melakukan PSN ini paling tidak akan mengatasi persoalan DBD yang akan menyerang warga,” ujarnya.

Omdah menjelaskan, penderita DBD bisa dilihat dengan berbagai gejala, seperti demam dan suhu badan tinggi selama tiga hari berturut-turut. Jika ada demikian, ia mengimbau agar penderita segera memeriksakan diri ke rumah sakit ataupun puskesmas terdekat. Sebab, jika penanganan terlambat, akibatnya bisa fatal akibat menurunnya trombosit. Itu bisa menyebabkan kematian.

“Kalau memang ada gejala silakan langsung diperiksa di Dokter. Agar mereka dapt diberikan penganan medis oleh tenaga setempat,” ucapnya.

Oleh karena itu, pihaknya menekankan pada masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Selain itu juga disarankan untuk tidak banyak memiliki tempat penampungan air. Karena bila jentik nyamuk aedes aegypti penyebab DBD ini tumbuh di dalam air yang jernih.

“Jadi tempat penampungan air seperti bak mandi, dispenser, gentongvdan lainnya harus sering dibersihkan,” ucapnya.

Semenahtara itu, Sekda Loteng, HM Nursiah menuturkan, saat ini pihaknya sedang tanggap darurat dari bencana. Bukan pada bencana pada gempa bumi saja, tapi pada warga yang diserang penyakit berbahaya juga harus diberikan bantuan.

“Tapi kami lihat Dikes sudah mulai turun guna menberikan sosialisasi terhadap penyakit itu,” tuturnya. (jay)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 446

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *