MATARAM – Sebanyak Rp 581,39 miliar uang milik Pemprov NTB ‘parkir’ di bank. Jumlah ini paling besar dibandingkan pemerintah daerah lain di Provinsi NTB.
”Uangnya sudah ditransfer Jakarta, tapi ngak dibelanjain,” ungkap Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) NTB, Sudarmanto, Sabtu pekan lalu.
Total ada Rp 2,3 triliun anggaran milik 11 pemda di NTB yang masih mengendap di bank per 31 Oktober 2022. Anggaran tersebut merupakan dana transfer pemerintah pusat untuk pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota yang belum dibelanjakan. Disinggung soal indikasi Pemda mengejar bunga dari deposito anggaran, Sudarmanto membantahnya. Menurutnya, saldo uang negara dan uang daerah di bank, harus dimasukkan ke kas negara dan kas daerah. Sehingga upaya untuk mengambil bunga dari penyimpanan anggaran, tidak mungkin terjadi.
”Yang kami jaga sekarang, simpanan itu hanya dalam bentuk rekening daerah. Selain itu tidak ada,” tegasnya.
Meski mencapai hingga Rp 2,3 triliun, jumlah anggaran yang mengendap ini justru cukup kecil jika dibandingkan dengan daerah lain. Meski demikian Sudarmanto berharap di tahun depan jumlah dana yang mengendap bisa jauh lebih kecil. Sehingga DJPb tetap mendorong adanya optimalisasi belanja daerah untuk mengakselerasi ekonomi.
Tahun depan, transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) untuk Provinsi NTB mencapai Rp 16,23 triliun. DJPb berupaya mencegah terulangnya dana mengendap dalam jumlah besar pada 2023. Mulai tahun depan, telah dilakukan ploting belanja. Sehingga anggaran negara maupun daerah, tidak lagi mengendap di bank.
”Sangat sulit Pemda untuk lelah. Itu sudah diploting belanja-belanja apa saja untuk tahun depan,” jelas Darmanto.
Tahun depan, transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) untuk Provinsi NTB mencapai Rp 16,23 triliun. Kata Darmanto, DJPb berupaya mencegah terulangnya dana mengendap dalam jumlah besar pada 2023.
Mulai tahun depan, telah dilakukan ploting belanja. Sehingga anggaran negara maupun daerah, tidak lagi mengendap di bank.
“Sangat sulit pemda untuk telah. Itu sudah diploting belanja-belanja apa saja untuk tahun depan,” jelasnya.
Berdasarkan data yang disuguhkan Kanwil DJPb NTB, pagu anggaran Pemprov NTB tahun 2023 sebesar Rp 3,32 T. Rinciannya Dana Bagi Hasil (DBH) Rp 761,99 M, Dana Alokasi Umum (DAU) Rp 1,6 T, DAK Fisik Rp 341,14 M, DAK Non Fisik Rp 620,83 M dan Dana Hibah 0,89 M. Berikutnya Kabupaten Lombok Barat pagu 2023 sebesar Rp 1,30 T. Rinciannya DBH Rp 36 M, DAU Rp 789,29 M, DAK Fisik Rp 82,22 M, DAK Non Fisik Rp 255,95 M, Dana Desa (DD) Rp 139,90 M dan Dana Hibah Rp 3 M. Lombok Tengah pagu 2023 Rp 1,75 T. DBH Rp 36,96 M, DAU Rp 1,03 T, DAK Fisik Rp 156,48 M, DAK Non Fisik Rp 366,04 M, DD Rp 163,26 M dan hibah Rp 0,1 M. Kabupaten Lombok Timur Rp 2,23 T. DBH Rp 38,08 M, DAU Rp 1,18 T, DAK Fisik Rp 232,11 M, DAK Non Fisik Rp 482,93 M, DD Rp 277,85 M, hibah Rp 22,72 M. Lombok Utara Rp 700,66 M. Rinciannya DBH Rp 31,91 M, DAU Rp 401,07 M, DAK Fisik Rp 95,96 M, DAK Non Fisik Rp 106,03 M, DD Rp 61,83 M dan Hibah Rp 3,85 M.
Berikutnya Kabupaten Sumbawa Barat pagu 2023 Rp 1,15 T, DBH nya Rp 561, 50 M, DAU Rp 388,78 M, DAK Fisik Rp 54,80 M, DAK Non Fisik Rp 94,70 M, DD Rp 47,99 M, Hibah Rp 1,47 M. Kabupaten Bima pagu Rp 1,59 T, DBH Rp 36,38 M, DAU Rp 898,48 M, DAK Fisik Rp 200,04 M, DAK Non Fisik Rp 270,68 M, DD Rp 184,71 M dan hibah Rp 3,83 M. Dompu sendiri Pagu 2023 Rp 924,06 T. DBH Rp 34,83 M, DAU Rp 566,09 M, DAK Fisik Rp 120,08 M, DAK Non Fisik Rp 128,56 M, DD Rp 69,61 M dan hibah Rp 4,88 M. Lalu Kota Mataram pagu 2023 978,88 M, DBH Rp 59,22 M, DAU Rp 616,37, DAK FISIK Rp 97,89 M, DAK Non Fisik Rp 157,47 M, DID Rp 44,18 M dan Hibah Rp 3,75 M. Terakhir Kota Bima pagunya Rp 634,62 M, DBH Rp 33,24 M, DAU Rp 450,58 M, DAK Fisik Rp 43,74 M, DAK Non Fisik Rp 85,87 M, DID Rp 21,17 M dan Hibah Rp 0.
Sementara itu beberapa OPD yang langsung menerima dana transfer pagu dari pusat diantaranya Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB sebesar Rp 81,44 M yang mana dialokasikan untuk belanja barang. Lalu Dinas Kesehatan Provinsi NTB pagu nya Rp 15,95 M. Berikutnya untuk lembaga Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB Rp 16,47 M yang akan dialokasikan untuk belanja Pegawai Rp 4,65 M, belanja barang Rp 11,82 M. Sekretariat Bawaslu NTB mendapatkan pagu Rp 120,23 M. Dengan rincian belanja pegawai Rp 9,68 M, belanja barang Rp 108,92 M dan belanja modal Rp 1,62 M. Lalu Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) NTB Rp 24,99 M. Rinciannya belanja pegawai Rp 17,25 M, Belanja Barang Rp 7,65 M dan belanja modal Rp 82,5 juta. Selanjutnya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana NTB pagu nya Rp 111,39 M. Rinciannya belanja pegawai Rp 70,47 M, belanja barang Rp 40,74 M dan belanja modal Rp 180 juta. Badan Narkotika Nasional Provinsi pagunya Rp 9,21 M, rinciannya belanja pegawai Rp 4,21 M, belanja barang Rp 4,98 M, belanja modal Rp 25 juta. BPOM Mataram sendiri pagunya Rp 23,99 M. Rinciannya belanja pegawai Rp 10,38 M, belanja barang Rp 13,35 M dan belanja modal Rp 265 M. Lalu Balai Pelaksanaan Jalan Nasional pagunya Rp 21,18 M. Rinciannya belanja pegawai Rp 2,66 M, belanja barang Rp 18,44 M dan belanja modal Rp 85 juta. Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTB pagunya Rp 11,81 M. Tidak ada belanja pegawai melainkan hanya belanja barang Rp 11,36 M dan Belanja modal Rp 1,19 M. BWS Nusa Tenggara I pagunya Rp 36,99 M. Belanja pegawai Rp 4,25 M, belanja barang Rp 31,55 M dan belanja modal Rp 1,19 M. Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi NTB pagunya Rp 31,52 M. Rinciannya belanja pegawai Rp 22,66 M, belanja barang Rp 7,70 M dan belanja modal Rp 1,16 M. Sementara itu BPS pagunya Rp 22,19 M. Rinciannya belanja pegawai Rp 11,88 M, belanja barang Rp 8,45 M dan belanja modal Rp 1,82 M. UIN Mataram pagunya Rp 173,90 M. Rinciannya belanja pegawai Rp 89,86 M, belanja barang Rp 59,45 M, belanja modal Rp 9,28 M dan belanja Bansos Rp 15,30 M. Kanwil Kemenag NTB pagunya Rp 313,49 M. Rinciannya belanja pegawai Rp 278,19 M, belanja barang Rp 28,63 M dan belanja modal Rp 6,67 M.
Berikutnya, Kantor Wilayah DJP NTB pagunya Rp 10,10 M. Rinciannya belanja pegawai Rp 1,01 M, belanja barang Rp 17,22 M. Lalu Kanwil Kemenkumham NTB pagunya Rp 28,14 M. Rinciannya belanja pegawai Rp 10,24 M, belanja barang Rp 17,22 M dan belanja modal Rp 673,47 juta. Universitas Mataram pagunya Rp 434,94 M. Rinciannya belanja pegawai Rp 181,76 M, belanja barang 242,54 M dan belanja modal Rp 10,63 M. Lanud TGKH Zainuddin Abdul Madjid pagunya Rp 25,77 M. Belanja pegawai Rp 20,96 M, belanja barang Rp 2,50 M dan belanja modal Rp 2,31 M. Lanal Mataram pagunya Rp 21,11 M. Rinciannya belanja pegawai Rp 17,39 M, belanja barang Rp 3,72 M. Pengadilan Tinggi Agama Mataram pagunya Rp 18,40 M. Rinciannya belanja pegawai Rp 14,25 M, belanja barang Rp 4,15 M.
Selanjutnya BPK Perwakilan NTB pagunya Rp 21,49 M. Rinciannya belanja pegawai Rp 8,77 M, belanja barang Rp 12,25 M dan belanja modal Rp 464,27 juta. Pengadilan Tinggi Mataram pagunya Rp 26,60 M. Rinciannya belanja pegawai Rp 23,24 M, belanja barang Rp 7,87 M dan belanja modal tidak ada. Kejaksaan Tinggi NTB pagunya Rp 47,36 M. Rinciannya belanja pegawai Rp 39,38 M, belanja barang Rp 7,87 M dan belanja modal Rp 119,2 juta. Korem -162 pagunya Rp 321,13 M. Rinciannya belanja pegawai Rp 299,38 M, belanja barang Rp 21,81 M dan belanja modal tidak ada. Terakhir Polda NTB pagunya Rp 1,21 T. Rinciannya belanja pegawai 756,96 M, belanja barang Rp 445,38 M dan belanja modal Rp 12,83 M.(jho)