PRAYA – Secara keseluruhan, pengerjaan peningkatan ruas jalan di Lombok Tengah dari dana pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) belum tunas hingga saat ini. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Loteng mengklaim progres pengerjaan ruas jalan sudah mencapai 90 persen. Ada di sejumlah titik yang belum selesai dikerjakan rekanan.
Kepala Dinas PUPR Loteng, Lalu Rahadian membenarkan, jika pengerjaan ruas jalan di sejumlah titik belum tuntas. Seperti pengerjaan peningkatan ruas jalan paket II di wilayah utara. Namun dari keseluruhan ruas jalan yang dikerjakan tersebut, ada sebagian yang sudah selesai beserta rabat dan marga jalannya. Dan ada yang belum.
“Seperti di Bonjeruk sudah tuntas. Dan, ada beberapa yang sudah PHO (serah terima pekerjaan),” katanya, belum lama ini.
Rahadian menerangkan, kontrak pengerjaan ruas jalan yang dikerjakan di sejumlah titik tersebut, ada yang sampai November dan Desember 2022. “Ada yang 10 November tapi sudah selesai,” jelas mantan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Loteng itu.
Rahadian menjelaskan, dana pinjaman dari PT SMI yang diperuntukkan untuk pengerjaan sejumlah ruas jalan itu semua sudah terealisasi. Hanya saja dia tidak menyebut angka pastinya. Yang jelas, angkanya sesuai nilai kontrak di bawah Rp 200 miliar dari pinjaman.
“Berdasarkan nilai kontrak. Emang Rp 200 miliar permintaan kita (pinjaman dari PT SMI, Red), tapi finalnya sesuai dengan bunyi kerja samanya sebesar nilai kontrak. Jadi sudah pasti di bawah Rp 200 miliar,” terangnya.
Terpisah Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Loteng, Massadri tidak menafikan jika pengerjaan peningkatan ruas jalan di sejumlah titik belum tuntas. Antara lain seperti pengerjaan ruas jalan paket I Cerorong – Sedau, dan paket II Aikmual – Telage Waru.
Dia mengutarakan, total nilai kontrak secara keseluruhan pengerjaan ruas jalan di sejumlah titik yang bersumber dari dana pinjaman PT SMI itu sekitar Rp 180 miliar. “Yang dilaporkan sesuai nilai kontrak ke PT SMI,” ujarnya.(zak)