PRAYA – Harapan masyarakat Desa Batu Jangkih dan Desa Montong Sapah untuk menikmati akses Jembatan Pemoles seakan kandas. Warga khususnya di Dusun Pemoles, Gerintuk I, dan Gerintuk II yang akan segera memiliki jembatan penghubung berujung pada pertanyaan besar dan menjadi buah bibir di tengah masyarakat. Pasalnya, jembatan yang dibangun Pemkab Lombok Tengah tersebut kini baru mencapai 40 persen, namun para pekerja yang mengerjakan jembatan tersebut sudah tidak bekerja lagi. Bahkan alat berat, tenda, dan pelengkapan tukang sudah dibawa pulang sehingga menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat.
“Kemarin eskavator dibawa pulang, tenda juga sudah dibawa, sehingga masyarakat bingung kenapa ditinggal,” terang Kadus Pemoles, Khairil Anwar, kemarin.
Dia menjelaskan setelah dilaksanakan kemah sambang dese oleh Pemkab Loteng dengan agenda gotong royong pengecoran jembatan tersebut, sejak saat itu pekerja hanya bekerja beberapa hari menggunakan sisa semen yang ada kemudian para tukang pulang dan tak kunjung kembali selama satu bulan terakhir. Bahkan pihaknya mendapat keluhan jika para tukang tersebut terpaksa pulang lantaran tidak pernah diberikan upah selama bekerja.
Selain itu, para pekerja juga jelasnya, berdalih tidak adanya semen yang digunakan untuk melanjutkan pembangunan jembatan tersebut. Dimana saat ini hanya tersisa pasir, kerikil, besi, dan gesting, sedangkan semen sudah lama tidak ada.
“Semennya tidak ada, pekerja juga katanya tidak pernah diupah,” terangnya.
Menyinggung progres pembangunan jembatan tersebut, dia menjelaskan saat ini hanya ada satu tiang yang utuh terbangun. Sedangkan tiang lainnya masih setengah jadi sehingga ditaksir pembangunan baru mencapai 40 persen bahkan kurang.
Lebih lanjut, pembangunan jembatan tersebut ungkapnya mesti segera di selesaikan sebab paling lambat dua bulan ke depan akan masuk musim hujan sehingga nantinya tidak akan bisa dikerjakan.
“Kita tetap akan terisolir kalau ini belum jadi, terlebih akan segera datang musim hujan,” tegasnya.
Pihaknya berharap agar pemerintah kabupaten Lombok tengah dapat segera melanjutkan pembangunan jembatan tersebut. jika pun terkendala alasan anggaran, pihaknya bersama masyarakat jelasnya akan siap melakukan gotong royong demi terbangunnya jembatan tersebut.
“Kita bisa gotong royong lagi, kerahkan ASN seperti kemarin juga bisa, ini pasti selesai,” harapnya. (ndi)