Ikhsan (DOK/RADAR MANDALIKA)

PRAYA – Progres pembangunan gedung kantor Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) baru mencapai 17,3 persen. Kontrak pengerjaan proyek senilai Rp 4,8 miliar itu berakhir pada pertengahan Oktober 2023.

Lokasi pembangunan gedung kantor PLUT ini berada di Desa Penujak Kecamatan Praya Barat, tepatnya di depan Bandara Lombok. Berdasarkan data LPSE Loteng, tender pengadaan fisik bangunan kantor PLUT tersebut dimenangkan oleh CV. Kalembo Ade Mautama dengan nilai kontrak Rp 4,8 miliar dari pagu anggaran Rp 4,85 miliar.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Loteng, Ikhsan mengungkapkan, pengerjaan fisik pembangunan gedung kantor PLUT UMKM saat ini sedang berjalan. Masih ada sisa waktu kurang lebih 3 bulan untuk mengejar progres pembangunan. Dan, batas akhir pengerjaan pada 15 Oktober.

“Progres pembangunan saat ini sudah mencapai 17,3 persen dari 18,6 persen yang harus dicapai. Defisit 1 koma sekian saja dan ini standar lah. Kalau emergency itu sudah 12 up,” ungkapnya.

Dalam hal ini, pihaknya sudah memangil Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) yakni Inspektorat dalam rangka membahas progres pembangunan gedung kantor PLUT tersebut. “Tidak ada persoalan,” kata Ikhsan.

Dia menerangkan, anggaran pembangunan gedung kantor PLUT ini bersumber dari pemerintah pusat dengan sekali penganggaran. Dimana, pihaknya berharap ke depan dapat dianggarkan kembali oleh pemerintah pusat untuk support peralatan dan kelengkapan sarana pr sarana lainnya. Mengingat kemampuan anggaran dari APBD Loteng terbatas.

“Dan ke depan dapat maksimal dipergunakan oleh masyarakat dan kebermanfaatan sesuai peruntukan,” harapnya.

Ke depan, kata Ikhsan, kantor PLUT ini sebagai pusat inkubator bagi para pelaku UMKM dalam upaya persiapan persaingan produk UMKM yang lebih baik dan maju. Baik dari segi branding kemasan, pemasaran, pembiayaan, badan hukum dan lainnya. Pelaku UMKM dapat berkonsultasi dengan para tenaga ahli. Dengan demikian, produk UMKM Loteng dapat bersaing dengan UMKM dari luar.

“Hingga kemudian produk UMKM masyarakat Loteng bahkan dapat tembus hingga pemasaran secara online ke seluruh penjuru dunia,” jelas Ikhsan.(tim)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 538

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *