PRAYA – Wali murid dan komite SMAN 1 Praya Barat melakukan penyegelan gedung sekolah, kemarin (14/6).
Aksi penyegelan itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB yang memutasi kepala sekolah setempat, Khairil Anwar. Padalah, menurut mereka, Khairil Anwar memiliki kinerja yang sangat baik dalam memajukan sekolah.
“Kami akui kinerja beliau (Khairil Anwar, red) selama 2,5 tahun memimpin sangat bagus. Buktinya jumlah murid tiap tahun terus meningkat, begitu juga dengan prestasi tidak diragukan lagi. Ditambah lagi dengan tata kelola lingkungan sekolah sudah banyak perubahan,” tutur Ketua Komite SMAN 1 Praya Barat, Abdul Sahid disela-sela aksi, kemarin.
Sebagai bentuk kekecewaan pihaknya bersama para tokoh dan beberapa perwakilan wali murid hari itu juga langsung menyambangi kepala Dikbud NTB untuk melakukan hearing.
“Gedung sekolah tetap akan kami segel sampai ada kepastian. Intinya kami akan berusaha supaya kepala sekolah Khairil Anwar tetap menjadi kepala SMAN 1 Praya Barat. Tindakan ini murni atas inisiasi kami secara spontan setelah mendengar informasi kepala sekolah kena mutasi kemarin malam,” ungkapnya.
Menurutnya lokasi SMAN 1 Praya Barat yang strategis tentu sekolah harus menjadi iconik bagi Kecamatan Praya Barat dan Lombok Tengah khususnya. Oleh karena itu dibutuhkan pemimpin yang cerdas seperti beliau yang mampu membaca arah kedepannya.
“Kalau sudah ada yang bagus kenapa harus diganti, jika kami tidak didengar oleh Dikbud NTB kami akan menggelar aksi di hari berikutnya,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Batujai, Alwan Wijaya mengatakan, sebenarnya Dikbud NTB harus melihat fakta sebelum melakukan mutasi, selama Khairil Anwar memimpin SMAN 1 Praya Barat terjadi banyak kemajuan.
“Dari laporan yang saya terima beliau sudah berhasil membuat suasana pendidikan yang kondusif. Beliau juga dekat dengan para tokoh dan masyarakat di sini. Ini bukan saya saja yang berbicara namun semua tokoh baik, pemuda dan kepala desa se Kecamatan Praya Barat,” tuturnya.
Pihaknya bersama komite dan wali murid belum mengetahui apa faktor penyebab kenapa Dikbud melakukan mutasi kepada Kepala SMAN 1 Praya Barat yang dinilai memiliki kinerjanya yang baik.
“Kami akui selama beliau di SMAN 1 Praya Barat tidak ada terjadi kasus-kasus tawuran antar pelajar dan kasus-kasus yang lainnya. Sehingga kami yakini kepemimpinan beliau sangat baik,” pungkasnya.
Sementara Khairil Anwar menyampaikan jika dilihat hasil evaluasi kinerja kepala sekolah (Evakin) hampir mendekati sempurna. Sebelumnya juga pernah dapat sertifikat kepala sekolah berprestasi tiga tahun berturut-turut dari KCD.
“Kami menyadari semua orang ada masanya, dan semua orang ada masanya. Intinya saya sudah berbuat untuk pendidikan,” tuturnya.
Terpisah Kepala Dikbud NTB, H Aidy Furqan mengatakan, agenda mutasi dilakukan setiap tahun menjadi hal yang biasa terjadi, pertimbangan mutasi dilakukan yaitu, hasil evaluasi kinerja kepala sekokah yang dilakukan setiap akhir tahun. Perimbangan laporan yang masuk dari civitas sekolah, lembaga mitra dan masyarakat serta hasil observasi atas laporan tersebut.
“Masyarakat Praya Barat bukan menolak, hanya ingin mengetahui apa yang menjadi alasan mutasi dilakukan. Mereka sudah saya terima audiensi tadi pagi di kantor,” tegasnya.(hza)