MATARAM – Pemerintah terus berikhtiar mengurangi pengangguran di Indonesia yang saat ini mencapai 8,4 juta orang.
Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah mengungkapkan, salah satu ikhtiar pemerintah dalam mengurangi pengangguran tersebut melalui program magang ke Jepang. Dengan adanya program ini tentunya akan mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
“Adik-adik yang lulus seleksi program magang Jepang ini termasuk sangat beruntung dibandingkan dengan 8,4 juta orang lain yang belum bekerja,” ujar Ida saat meninjau 175 peserta yang akan mengikuti seleksi Magang Jepang di Kantor Disnakertrans NTB bekerja sama dengan Ikatan Pengusaha Keshusei Indonesia (IKAPEKSI) di Mataram, Sabtu pekan lalu (11/2/2023).
Ida menyampaikan, bekerja ke luar negeri merupakan hak setiap warga negara. Pemerintah tidak bisa melarang masyarakat untuk bekerja. Kewajiban pemerintah adalah memberikan perlindungan bagi warganya yang bekerja di luar negeri. Jepang merupakan salah satu negara tujuan program magang yang diselenggarakan oleh pemerintah karena Jepang masuk ke dalam kategori negara maju. Jepang menjadi negara maju, karena bisa memanfaatkan bonus demografi dengan baik. Saat ini negara Indonesia juga sedang mengalami bonus demografi. Oleh karena itu, pemerintah beserta stakeholders termasuk masyarakat harus bisa memanfaatkan bonus demografi dengan baik, sehingga dapat mengantarkan Indonesia menjadi negara maju.
“Bonus demografi yang tidak diakomodir dengan baik akan timbul kemudharatan. Penduduk banyak yang nganggur. Pengangguran yang meningkat akan menimbulkan banyak masalah sosial. Itu membahayakan bagi bangsa. Karena itu, bonus demografi ini harus dikelola dengan baik,” jelasnya.
Politisi PKB itu mengatakan saat ini banyak sekali permintaan tenaga kerja Indonesia dari negara-negara lain. Padahal ada Vietnam, India dan Filipina yang juga punya banyak tenaga kerja, tetapi mereka banyak yang meminta dari Indonesia.
“Kenapa? Karena ternyata pekerja dari Indonesia terkenal dengan karakter atau budaya baiknya, seperti pekerja keras, ramah, murah senyum, sopan, tolong menolong, tanggung jawab, dan masih masih banyak lagi. Pertahankan budaya baik kita. Dan juga harus mengambil budaya baru Jepang yang lebih baik lagi,” Imbau Ida.
Ida berpesan agar peserta jangan membawa budaya buruk ketika bekerja di luar negeri sebab akan berpengaruh kepada imej semua orang Indonesia. Kelakuan 1 oknum akan mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia.
“Kalian di sana bukan hanya bekerja, tetapi juga sebagai duta bangsa yang akan menjadi tolak ukur bangsa lain terhadap bangsa Indonesia. Kalian juga bisa jadi duta wisata Indonesia yang akan memperkenalkan wisata-wisata di Lombok pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya ke mancanegara. Sebarkan berita baik tentang negara Indonesia di negara lain,” pesannya.
Sementara itu, Kadisnakertrans NTB, I Gde Putu Aryadi mengungkapkan program magang Jepang makin semakin popular. Hal ini terbukti dari jumlah peserta yang mengikuti pelaksanaan rekrutmen dan seleksi program pemagangan ke Jepang tahun 2023 sebanyak 175 orang. Direncanakan tahun ini ada dua kali seleksi yaitu pada Februari dan Juni mendatang. Tahun lalu 2022 sebanyak 192 orang mengikuti seleksi dan sebanyak 66 peserta lulus Pelatihan Daerah (Pelatda) Tahap I praktik kerja ke Jepang. Peserta praktik magang Jepang 2022 merupakan peserta lulus terbanyak selama pelaksanaan magang Jepang di Provinsi NTB.
“Bahkan orang Jepang, terutama wilayah Utara dan Timur sangat menantikan kedatangan peserta praktik kerja magang dari Provinsi NTB,” terang Aryadi.
Aryadi menyampaikan 66 peserta yang lulus Pelatda tahap I telah menandatangani kontrak kerja dengan perusahaan dan industri di negara Jepang tempat mereka akan melaksanakan program magang selama 3-5 tahun.
“Saat ini 66 peserta sudah berada di Jepang,” pungkasnya. (jho)