MATARAM – Marga Harun rela menanggalkan kursi empuknya menjadi Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Nusa Tenggara Barat (NTB) demi menjadi politisi.
Dengan minim pengalaman, Marga Harun dengan modal nekat dan tekad yang kuat memilih bertarung di Pemilihan Legislatif (Pileg) yang digelar14 Februari 2024, dengan memakai kendaraan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengikuti jejak ayahnya.
Pria kelahiran Kabupaten Dompu, 24 Mei 1996 itu mengaku dirinya sudah mengantongi suara tertinggi dibandingkan dengan calon lain di Dapil 6 meliputi Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima menurut formulir C1 hasil yang dikumpulkannya yaitu sebanyak 19.880 suara terpaut jauh dengan pesaingnya di internal.
Menurut eks aktivis HMI Yogyakarta itu, perolehan suara tertinggi itu merupakan awal dari kebangkitan anak muda di tengah kondisi hiruk piruk politik yang cukup sulit. Namun dengan kesungguhan dan ikhtiar tiada henti membuahkan hasil signifikan.
“Secara pribadi diawali dengan kesungguhan serta usaha dan doa akhirnya membuahkan hasil yang maksimal,” katanya penuh semangat saat dikonfirmasi media ini, Rabu 21 Februari 2024 melalui pesan singkat.
Atas kemenangan itu, anak muda dengan umur 27 tahun itu manyampaikan terima kasih kepada seluruh relawan dan simpatisan yang sudah berdarah berjuang mengantarkan dirinya ke DPRD NTB.
“Kemenangan ini merupakan kemenangan seluruh masyarakat Dapil 6,” sambungnya.
Anak kandung dari Ketua Komisi I DPRD NTB Syirajuddin yang juga bakal calon Bupati Dompu itu mengaku memilih menjadi politisi muda tidaklah mudah. Apalagi dengan pengalaman yang cukup minim.
Namun dengan kerja kerasnya pasca menanggalkan kursi KPID, dirinya mulai bersosialisasi mengenalkan dirinya di tengah masyarakat.
Kini Marga Harun menjadi salah satu politisi termuda dengan raihan suara tertinggi dari para politisi kawakan lainnya.
Diketahui, di real count KPU per tanggal 21 Februari 2024 pukul 08.00 WITA, perolehan suara Marga Harun berada di posisi pertama di internal PPP yaitu sebanyak 7.589 suara dibandingkan dengan caleg lain misalnya Muhammad Taufan masih bertengger di posisi 5.967 dari akumulasi suara yang masuk 53.40 persen atau sekitar 1468 dari 2747 TPS. (jho)