JHONI SUTANGGA/RADAR MANDALIKA A Helmy Faisal Zaini

MATARAM – Anggota DPR RI Dapil NTB II (Pulau Lombok), A Helmy Faisal Zaini menyebutkan masih sulit even MotoGP Oktober 2021 bisa terlaksana jika angka Covid-19 masih tinggi. Termasuk tidak hanya di NTB bahkan juga jika dilihat angka kasus se-Indonesia meningkat.

“Kalau melihat angkanya (Covid-19) masih meningkat sulit, menurut saya (terselenggara),” ungkap Helmy ditemui saat berkegiatan di Mangkung, Kecamatan Praya Barat Daya, Jumat pekan lalu.

Dewan Senayan Fraksi PKB itu mencontohkan, bagaimana kerajaan Saudi Arabia  yang begitu ketat melakukan protokol kesehatan dalam kegiatan Ibadah umrah akhirnya masih dengan pola buka tutup.

“Ketika dibuka (ibadah) Umrah ada peningkata (kasus), tutup lagi,” katanya mencontohkan.

Untuk bisa melangsungkan MotoGp, menurutnya pemerintah harus selesai melakukan vaksinasi yang diperkirakan selesai sampai tahun 2023.

“Nunggu vaksin sampai selesai dulu. Baru di tahun 2023 baru bisa (terselenggara),” ungkap Sekjen PBNU itu.

Helmy mengatakan bisa saja MotoGp tetap terselenggara di tahun ini namun tentu dengan ada pembatasan dan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Orang yang datang ke Lombok itu harus dikarantina terlebih dahulu selama dua minggu. Diakuinya mendatangkan wisatawan asing ke Indonesia memang harapan Indonesia termasuk NTB. Apalagi perhelatan MotoGP itu penonton yang diperkirakan akan hadir mencapai 300 ribu. Namun demikian ia mengingatkan pemerintah jangan sampai hanya melihat pertimbangan kedatangan wisman namun mengorbankan kesehatan.

“Dua hal ini yang sangat penting,  menjaga keseimbangan hawa pertama kita perlu kedatangan wisman disisi lain perlu juga menjaga protokoler (kesehatan). Ini sesuatu yang menyulitkan kita semua bukan hanya kita tapi seluruh dunia,” ulasnya.

Helmy berpesan kepada pemerintah agar mempertimbangkan kembali pelaksanaan MotoGP itu. Sebagai penyambung lidah rakyat di pemerintah, Helmy tidak ingin kasus Covid-19 yang menimpa masyarakat NTB dan Indonesia makin tinggi. Kemungkinan penularan corona bisa terjadi di sesama pengujung, atau juga hotel.

“Menurut saya memang harus dihitung secara cermat lagi lah. Sama sama kita hitung secara jernih. Kalau kita mau teruskan pasti dengan pembatasan. Pasti itu. Kedua tenaga medis juga harus disiapkan,” katanya.

Dijelaskannya MotoGp even bergengsi dan tentu itu bagian dari V-ar (wajah) Indonesia kepada dunia internasional terutama Lombok yang memiliki ikon wisata dan juga tentu menjadi milik dunia. Tentu ditengah pandemi ini yang penting dipastikan infrasturkturnya sudah siap. Tetapi  soal keputusan seperti apa apakah penundanan atau dibatasi dengan penerapan Protokol Kesehatan agar dispakan dengan baik. Dirinya tentu akan mendorong mensupport bahkan memberikan dukungan politik agar kesiapan terkait dengan MotoGP itu bisa sesuai harapan. Ditanya apakah ada perbincangan khusus di Senayan bersama pemerintah Pusat  terkait MotoGP itu, Helmy mengatakan perbincangan itu selalu saja ada bagaimana untuk menyempurnakan.

Disebutkanya dampak pandemi even olahraga seperti Formula 1  yang awalnya akan berlangsung tahun lalu namun juga batal.

“Sama juga di jakarta Formula (1) Even batal berlangsung yang awalnya akan terselenggara tahun lalu,”pungkasnya mencontohkan. (jho)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 184

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *