FOTO FENDI/ RADAR MANDALIKA RUSAK: Warga saat menunjuk titik pondasi Puskesmas Batu Jangkih yang rusak karena terbawa air hujan, kemarin.

PRAYA – Buntut dari robohnya pondasi pembangunan Puskesmas Batu Jangkih, Kecamatan Praya Barat Daya menjadi sorotan warga. Pasalnya, pondasi sebagai penopang bangunan dua lantai tersebut tiba- tiba ambruk karena diguyur hujan pada Senin lalu.
Takiudin, warga Dusun Pandan Tinggang desa setempat menerangkan, runtuhnya pondasi tersebut sebagai bukti bahwa pengerjaan proyek Puskesmas yang ada di desanya tersebut dilakukan asal- asalan.
“Hujannya hanya sedikit sudah ambruk, ini jawaban dari keluhan kita satu minggu yang lalu,” jelasnya pada Radar Mandalika, kemarin.
Menurutnya, keberadaan pasangan batu pondasi yang berada di atas tanah uruk tersebut akan membuat bangunan menjadi tidak kuat. Hal ini dibuktikan dengan ambruk sebagian pasangan batu pada hal intesitas hujan tidak terlalu tinggi.
Dengan kondisi saat ini, bangunan tidak akan kuat jika pihak pekerja tidak melakukan bongkar total terhadap bangunan tersebut. Sebab jikapun ingin memasang pondasi luar mestinya itu yang lebih didahulukan dari pada pondasi dalamnya.
“Menurut kami harus dibongkar total, harus dipasang batu dari tanah dasar itu,” tegasnya.
Selain itu, warga juga mengaku kesal sebab pembangunan Puskesmas yang dilaksanakan CV Rangga Makazza tersebut karena terkesan ditutup dari kontrol warga. Dimana plang pengerjaan tidak disertai jumlah anggaran kegiatan.
Dari pertemuan sebelumnya dengan pihak kontraktor dan pengawas proyek, warga mengaku dijanjikan untuk segera dipasangkan plang proyek dan gambar proyek. Namun sampai saat ini hal tersebut masih belum direalisasikan.
“Inforamasi yang kami dapatkan mereka akan memasang kalau kepala dinas yang meminta,” jelasnya.
Hal senada juga dijelaskan Jinem warga dusun Lendang Bao Desa Batu Jangkih. Dimana sejak awal dirinya sudah menyaksikan pasangan batu pondasi yang pecah dan tidak mengikat dengan kuat. Namun kendati sudah diadukan ke pihak pemegang proyek dan konsultan proyek pihaknya masih tetap tidak digubris.
“Ini kepedulian kami, saya khawatir dengan keselamatan keluarga kami nanti yang berobat maupun bekerja di sana,” tegasnya.
Dari pantauannya, dia melihat bangunan cakar ayam gedung yang tidak sejajar dengan tiang gedung. Hal ini sebutnya, akan sangat berpengaruh pada kekuatan tiang tersebut menahan beban terlebih pembangunan Puskesmas ini akan dilakukan dua lantai.
Sebagai warga dia menegaskan agar pembangunan Puskesmas tersebut dapat dilakukan sesuai standarnya. Sebab jika tidak akan sangat merugikan bagi masyarakat yang hendak menerima manfaat.
“ Sebagai masyarakat biasa kami ingin Puskesmas yang bagus dan kuat, tidak asal- asalan,” tegasnya.
Dia juga meminta agar semua pihak tidak tutup mata terkait persoalan tersebut. Dalam hal ini pemerintah daerah melalui dinas terkait harus mengawal dan memonitoring pembanguan fasilitas kesehatan tersebut.
Sementara itu, Kades Batu Jangkih, H. Sentum yang dikonfirmasi Radar Mandalika menjelaskan, pihaknya sudah menerima aduan dari masyarakat sejak dua minggu lalu terkait persoalan tersebut. Pihaknya juga menyebutkan telah menyampaikan keluhan tersebut kepada pihak kontraktor namun belum mendapat penyelesaian yang optimal.
“ Informasi yang kami dapat, bangunannya sama gambarnya seperti yang di Batunyala sedangkan di Batu Jangkih tanahnya miring,” ceritanya.
Untuk upaya lebih lanjut pihaknya menjelaskan proyek tersebut merupakan proyek pemerintah sehingga besar harapannya agar pihak terkait melakukan kontrol terhadap pembangunannya. Agar tidak menjadi permasalahan yang dapat menganggu keamanan di desa.
“Itu harus dikerjakan dengan maksimal sehingga penggunaannya nanti tidak menimbulkan korban jiwa,” tandasnya. (ndi).

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 327

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *