LOBAR—Polsek Sekotong terus melakukan monitoring untuk mengamankan daerah perbatasan pulau terluar Lombok Barat (Lobar) yang ada di wilayah Sekotong. Hal itu dilakukan untuk menjaga kemungkinan masuknya warga asing tanpa izin ke kawasan Sekotong.
“Sebulan dua kali kita lakukan monitoring, kita memantau dari jauh. Hanya memantau apakah ada aktifitas mencurigakan di perbatasan atau tidak,” ungkap Kapolsek Sekotong, Iptu I Kadek Sumertha yang dikonfirmasi, kemarin.
Sejauh ini hasil pemantauan belum ada ditemukan aktifitas mencurigakan atau ilegal. Memang sudah ada pos pantau sementara yang dibangun di pulau itu. “Sampai sejauh ini masih aman,” ucapnya.
Pihaknya pun membutuhkan tambahan sarana prasarana seperti speedboat dan anggota dalam pelaksanaannya. Maklum saja wilayah Sekotong cukup luas. “Wilayah (perbatasan) kan jauh sekali dan luas,” sebutnya.
Selain memantau, pihaknya juga rutin melakukan patroli di perbatasan dengan Lombok Tengah (Loteng). Utamanya menjelang perhelatan event MotoGP demi menjaga perkembangan daerah wisata dari tindak pidana. Bahkan pihaknya rutin mengelar razia pada jam rawan tindak kejahatan seperti dari jam 4 pagi hingga setengah 6 pagi.
“Kita jaga di perbatasan sudah sebulan ini. Makanya kita bisa tangkap pencurian karena itu,” bebernya.
Pihaknya berharap dengan terlaksananya MotoGP Mandalika akan menumbuhkan juga pariwisata Sekotong. Serta keamanan dari perbuatan pidana di wilayah Sekotong. Sebab setelah otak tindak pencurian yang berhasil ditangkap, tingkat kejahatan di Sekotong berkurang drastis. Hal itu dibuktikan dengan menurutnya hasil operasi Jaran Rinjani 2021 untuk wilayah Sekotong. Dari 6 kasus di 2020 menjadi 4 kasus di 2021. (win)