MATARAM – Gubernur NTB, Zulkieflimansyah akan kembali dijagokan PKS pada Pilgub mendatang. Sejauh ini Zul dinilai berhasil membawa NTB.
“Kita sudah merancang berbagai strategi. PKS konsen kesitu,” ungkap ketua DPW PKS NTB, Yek Agil, di Mataram kemarin.
Apa yang disampaikan PKS itu bukan tanpa alasan. Harapan agar pria asal Sumbawa itu dapat kembali memimpin NTB berdasarkan aspirasi masyarakat bawah yang diserap langsung PKS dilapangan.
“Pertama keinginan masyarakat. Sebagian besar masyarakat menghendaki agar Pak Zul terus memimpin NTB. Ini hasil pengamatan kami setiap kami turun,” katanya.
Yek Agil mengatakan, mengenai kinerja yang bagus itu bukan dilihat dari kaca mata politik tetapi dirinya sebagai anggota dewan mengukur kinerja mereka on the trek sesuai dengan RPJMD yang telah disusun bersama DPRD itu.
“Kita (kami) tidak bicara tentang politik ia . Kami bicara dalam konteks mengukur kinerja pemerintah,” kata Anggota komisi II DPRD NTB itu.
Ditanya bagaimana PKS menanggapi kritikan sejumlah pihak mengenai program Zul-Rohmi yaitu kenaikan angka kemiskinan, industrialisasi dan lain. Agil mengatakan maju tidaknya program pemerintah itu tidak bisa diukur serta merta melalui persepsi publik semata. Justru adanya RPJMD itu dilihat bagaimana program tersebut bisa tercapai. Ia mencontohkan industrialisasi. Gubernur, lanjutnya telah lama menyampaikan bahwa industrialisasi bukan menghadirkan pabrik pabrik baru namun bagaimana menghasilkan nilai tambah dari hasil produk lokal selama ini.
“Mengukur itu nggak bisa berdasarkan perspektif publik. Tapi berdasarkan regulasi. Regulasi itu telah kita susun yaitu Rencana Induk Perindustrian NTB. Perda itu jadi alat ukur kedepan sejauh mana hasil industrialisasi itu,” ulasnya.
Berikutnya mengenai pertumbuhan ekonomi hampir disemua daerah mengalami stagnan akibat pandemi Covid-19. Justru yang patut dibanggakan NTB daerah enam besar yang bisa menahan laju pertumbuhan ekonomi kearah yang negatif. Hal itu berdasarkan data Statistik.
“Daerah lain banyak yang ekonominya drop. Tapi kita di NTB tidak. NTB masuk enam besar yang bisa menahan laju pertumbuhan ekonomi kearah negatif itu,” ujarnya.
Lantas bagaimana dengan pendamping Zul? Bagi PKS sejauh ini Zul Rohmi masih memiliki kemisreri dalam membangun NTB. Sehingga sampai saat ini PKS masih melihat Zul Rohmi cocok.
“Tapi nanti kami lihat sikon poltik kedepan. Kalau nanti tidak memungkinkan maka masih banyak alternatif yang bisa kami baca. Ada pak Suhaili dan juga ada figur lain,” sebutnya.
PKS tidak menampik Zul pernah soan ke Yatofa. Itu tentu dalam rangka membangun komunikasi dengan tokoh tokoh yang ada. Sama halnya juga dengan PKS sendiri yang sudah mulai membangun komunikasi dengan parpol lain.
“Politik ini tidak bisa kita baca kejauhan. Siapa yang jadi pasangan Zul mungkin tahun depan kami bicarakan lebih serius,” ulasnya.
Menurut Yek Agil satu yang membuat Zul tidak bisa dicalonkan ketika dirinya masuk dalam bursa Presiden baik Capres maupun Cawapres. Selama ini PKS sendiri juga sudah mer record suara aspirasi masyarakat yang menginginkan Zul memimpin Indonesia.
“DPP juga sudah membaca suara itu. Kalau nanti Partai menghendaki ikut kontestasi Pilpres kami tentu akan memberikan kader terbaik kami,” pungkasnya. (jho)