PRAYA – Ada yang janggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya. Khususnya dalam pelayanan. Awalnya, pihak RSUD melaporkan jika ruangan full alias terisi, sementara Bupati Lombok Tengah HL. Pathul Bahri kepada Kades Ganti, Kecamatan Praya Timur memberitahukan jika masih ada ruangan kosong di RSUD Praya. Kabar ini lantas membuat Kades Ganti bingung dan berpikir negatif kepada pihak rumah sakit.
Kepala Desa Ganti, H Acim membongkar dugaan kejanggalan di RSUD Praya setelah warganya meminta surat rujukan dari Puskesmas ke RSUD. Tapi sayang 5 jam menunggu respons pihak rumah sakit ada tidak ruang kosong untuk pasien yang bakal dirujuk.
“Pihak rumah sakit mengatakan bahwa ruangan rawat inap di RSUD Praya sudah full. Saya lapor ke pak bupati via telpon mengatakan ada ruangan kosong, nah hal inilah yang menurut saya janggal. Kok pelayana tebang pilih yang diterapkan pihak RSUD Praya,” ungkap Kades Ganti kepada media, Sabtu kemarin.
“Parahnya itu pada saat kita datang ternyata tempat tidurnya masih kosong 5 bed,” sambungnya.
Kades menegaskan, dalam kondisi pasien yang mengalami sakit struk sangat disayangkan atas kejadian ini.
“Kita kan mau cek penyakitnya, namun dari pihak rumah sakit mengatakan harus menunjukkan kartu Bansos dulu baru dilakukan pemeriksaan,” ungkapnya lagi.
Dari kejadian ini, Kades Ganti meminta pihak RSUD segera memperbaiki manajemen pelayanan, sehingga tidak terulang kembali. “Bahkan kami minta Bupati untuk mencopot Direktur RSUD Praya,” pintanya.
Jika dibandingkan, pelayanan lebih bagus diberikan rumah sakit swasta dari pada rumah sakit plat merah. Menurut dia, harusnya rumah sakit milik pemerintah yang memberikan pelayanan lebih maksimal lagi.
“Ini yang menyebabkan orang tidak ada uang dilarang sakit,” katanya nyentil.
Direktur RSUD Praya, Muzakir Langkir yang dikonfirmasi Radarmandalika.id tidak bisa menjelaskan panjang lebar. “Besok pagi saya panggil Kabid Mutu saat apel, seperti apa pelayanan di RSUD dimaksud,” katanya singkat.(tim)