LOBAR—Pelaksanaan jalan sehat HUT PT Air Minum Giri Menang (AMGM) (Perseroda) tidak meninggalkan kesan yang baik bagi para peserta yang mengikutinya, Minggu (18/6/2023). Sejumlah peristiwa hingga keluhan peserta justru mewarnai pelaksanaan acara yang berlangsung di Becingah Agung Kantor Bupati Lobar.
Para peserta menilai pelaksanaan jalan sehat itu adalah yang terburuk yang pernah mereka ikuti. Panitia dianggap tidak siap menggelar acara sebesar itu. Start yang dijadwalkan pukul 07.00 wita justru baru dilakukan sekitar pukul 09.00 wita. Kemudian dari pantauan media ini kepadatan terjadi dari rute jalan sehat yang mengambil start di Becingah Agung Bupati Lobar menuju perempatan Baitul Atik Gerung terus menuju bundaran Giri Menang Square (GMS) kemudian jalan Dasar Geres menuju kembali finisj di kantor Bupati Lobar. Tidak ada satupun pengamanan jalan di jalur itu sehingga tidak ada pengalihan arus lalulintas atau rekayasa lalulintas. Diduga ini karena tidak adanya koordinasi pihak panitia dengan kepolisian. Alhasil para peserta berjalan sambil menghirup asap knalpot sepanjang jalur itu. Belum lagi penyerahan kupon doorprize dari peserta kepada panitia yang memakan waktu dan sedikit ribet.
Kepadatan semakin banyak karena tidak jelasnya letak titik parkir kendaraan. Banyak kendaraan lalu lalang masuk kawasan kantor bupati bersama dengan peserta yang menuju garis finish. Diperparah dalam Becingah sudah menumpuk para peserta dari berbagai usia yang membludak dan berdesak-desakan. Lantaran panggung utama yang berada di lapangan kantor bupati. Kondisi panas, asap rokok dan berdesak-desakan itu membuat banyak peserta yang sesak nafas, muntah dan dilarikan ke rumah sakit. Beberapa diantaranya anak berusia lima tahun. Bahkan cukup banyak informasi anak hilang, istri hilang hingga suami yang hilang yang diinformasikan melalui pembawa acara.
Kekecewaan peserta semakin memuncak karena pengundian doorprize dilakukan sebelum semua peserta tiba. Bahkan masih banyak peserta yang berada di jalan monumen GMS. Tak hanya itu masih ada sekitar empat toples kupon doorprize yang belum dibawa ke tempat pengundian.
“Belajar dulu dah kalau mau buat acara macam begini, sungguh tidak profesional panitianya. Ini kan acara jalan sehat kok malah jalan sesak sih. Cuma dapat capeknya aja,” kritik Baiq Yal salah seorang peserta.
Beberapa peserta bahkan meminta agar perusahaan air minum itu untuk tidak lagi membuat acara semacam ini. Termasuk memilih panitia yang benar-benar becus menggelar acara. Karena mereka menilai panitia sudah zholim kepada para peserta dengan tidak menyerahkan semua kupon undian itu. Terlebih masih banyak peserta yang belum mencapai garis finish. “Kupon belum semua terkumpul di satu tempat malah sudah diundi, Curang. Ini acara aneh dan hancur acara itu, yang sehat malah jadi penyakitan, kecewa berat,” keluh warga Gerung itu.
Banyaknya peserta acara itu pun meninggalkan sampah yang begitu banyak. Tidak hanya di kawasan Kantor Bupati Lobar saja. Sampah para peserta itu bahkan hingga kantor DPRD Lobar.
Kekecewaan para peserta itu tidak hanya dikeluhkan saat pelaksanaan acara itu saja. Selepas acara para peserta beramai-ramai menyerang akun media sosial PT AMGM dan meluapkan seluruh kecewaannya di kolom komentar Instagram. Terlebih panitia mengklaim acara itu sukses digelar.
Terpisah Direktur RSUD Tripat Gerung, dr H Suriyadi yang dikonfirmasi membenarkan adanya peserta jalan sehat PT AMGM yang dibawa ke rumah sakit. Menurutnya ada sekitar tujuh orang yang dilarikan ke rumah sakit dengan berbagai keluhan kesehatan. “Beberapa diantaranya ada anak usia lima tahun dari Desa Bagik Polak, ada perempuan warga Tanjung KLU, ada juga warga Bile Tepung Gerung. Ada yang demam, luka lecet pada lutut kiri, kemudian muntah-muntah,” terang Suriyadi yang dikonfirmasi Radar Mandalika.
Kondisi panas dan kepadatan diduga menjadi penyebabnya. Sehingga mengakibatkan para peserta itu kelelahan dan dehidrasi. “Alhamdulillah kondisinya sudah membaik semua dan sudah dipulangkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkuhan Hidup (DLH), Hermansyah yang dikonfirmasi terkait penanganan sampah dampak acara jalan sehat itu mengaku segera mengerahkan armada dan petugas kebersihan. Meski diakuinya sebelumnya sudah ada kesepakatan dengan pihak PT AMGM untuk tanggungjawab dalam pembersihan sampah selepas acara. Namun pihak DLH memilih lebih dulu melakukan pembersihan mengingat itu kantor bupati akan digunakan untuk pelepasan calon jamaah haji kloter campuran. “Segera kita turunkan dua armada truk sampah dan 50 petugas kebersihan,” singkatnya. (win)