IST/RADARMANDALIKA.ID Hatta Utawan

Kumpulkan Uang 1 Juta untuk Bisa Kuliah

Hatta Utawan hidup dengan kelurangan serba pas-pasan. Namun beruntung dia bisa meraih beasiswa Genbi NTB. Atas semua ini, keluarganya pun kini sangat bersyukur.

FENDI-LOMBOK TIMUR

AYAHNYA bernama Zulkipli. Awalnya bekerja serabutan di wilayah Pulau Dewata Bali. Namun musibah besar menimpa, sang ayah dipanggil sang ilahi saat terjadi bom Bali kedua beberapa tahun silam.

Waktu itu, keluarganya sangat berduka karena tulang punggung keluarga telah tiada.Sosok ayah Hatta tidak tahu, hanya sebatas cerita ibu, kakek, nenek dan kaluarganya dia dengar.

Hatta merupakan anak kelahiran Bingkok, 31 Desember 1998 tersebut kemudian hidup bersama dengan kakeknya Amaq Muhammad dan neneknya Ratnisah setelah ibunya yang bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) nikah lagi.

Sosok kakek dan nenek yang kuat ini berusaha mencarikan nafkah untuk sang cucu dengan berjualan gemoceng, miskipun hasilnya hanya cukup untuk makan, tapi ikhtiar untuk menyekolahkan sang cucu akhirnya bisa tercapai.

Hatta awalnya mengenyam pendidikan dasar di SDN 1 Montong Gamang, kemudian melanjutkan tingkat SLTP di SMPN 3 Kopang, selanjutkan SMKN 1 Sikur.

Saat mengenyam pendidikan SLTA tepatnya kelas XI SMK, sosok ayah dipanggil sang pencipta. Tangisan, kesedihan dan rasa haru dia rasakan ketika sepulangnya dari sekolah melihat rumahnya sudah dipenuhi keluarga yang berdatangan memberi penghormatan terakhir.

Lanjut, lulus dari SMK menjadi babak baru perjuangan hidupnya. Semua makin sulit. Tenpa minta uang jajanan sudah tidak ada lagi. Beda hal saat ayahnya ada.“Jika mereka bisa, aku juga bisa,” katanya pada Radar Mandalika.

Hatta kemudian mendaftarkan diri program beasiswa bidikmisi melalui jalur SBMPTN di Universitas Mataram. Namun gagal, dia kembali mencoba jalur mandiri tahun yang sama 2017, tuhan masih menguji dia. Hatta masih belum lolos.

Dia pun memutuskan untuk bekerja mengais rupiah, mengumpulkannya untuk jadi biaya kuliah. “Iya meskipun tidak tahun ini, mungkin tahun depan,” ujarnya.

Dengan jerih payah satu tahun berjalan, dirinya hanya mampu mengumpulkan uang 1 juta rupiah. Dia pun ikut seleksi SBMPTN di Universitas yang sama, namun tuhan masih belum berkehendak.

 “Bertakwa adalah salah satu cara menuju kesuksesan di masa depan, dan hiduplah seperti padi semakin berisi semakin merunduk,” contohkannya.

Suatu hari, Hatta mencoba mencari kampus yang bisa menerimanya kuliah. Dia pun mencari tahu informasi di Kampus Universitas Hamzanwadi. “Saya mencari tahu tentang UKT di Universitas Hamzanwadi, saat itu UKT Universitas Hamzanwadi Rp. 5.100.000,” ceritanya.

Keputusan berat diambil, ia pun masuk Universitas Hamzanwadi, kemudian mengikuti kegiatan pra Opspek yaitu general english, baru kemudian Opspek.

Saat kuliah masih serba sulit juga. Namun dia optimis biaya kuliahnya sudah diatur tuhan. “Alhamdullilah, kali ini tuhan mengasihi saya, iya saya mendapat bagian dari hasil penjualan warisan almarhum ayahnya, akhirnya saya mampu membayar tunggakan kuliahnya,” ceritanya lagi.

Waktu berjalan, tahun berlalu, kuliah terus berjalan, mungkinkah sang maha pengasih datang lagi. Namun dia terus berusaha, ia mendaftar berbagai beasiswa untuk bisa menutupi biaya kuliahnya.

Di kampus dia aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan kepanitiaan seperti HMPS BEM dan Unit Kegiatan Mahasiswa lainnya. Ia juga menjabat jabatan penting di organisasi internal kampus seperti saat ini, menjadi Gubernur BEM FISE Universitas Hamzanwadi.

Sepak terjang dan keaktifannya tersebut mampu mengundang perhatian pemberi beasiswa yaitu beasiswa GenBi namanya. Dia  terpilih dari sekian banyak mahasiswa yang mengajukan beasiswa, inilah nafas lega sosok pahlawan ini terus melanjutkan kuliahnya.

“Saya saat ini masih semester V ambil program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Sosial dan Ekonomi Universitas Hamzanwadi berkomitmen untuk melanjutkan studi S2 dengan beasiswa dari pemerintan dan lembaga lainnya,” jelasnya tegas.(*)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *