Lombok Utara saat memperingati HKN ke 30 Tahun di Kantor Camat Kayangan, Rabu (14/6). (IST/RADAR MANDALIKA)

KLU – Lombok Utara memperingati Hari Keluarga Nasional ke 30 Tahun yang berlangsung di Kantor Camat Kayangan Rabu (14/6/2023). Dalam gelaran yang berlangsung meriah ini dihadiri Wakil Bupati Lombok Utara yang juga selaku ketua tim percepatan penurunan stunting, Ketua TP PKK, dan dari pihak BKKBN provinsi NTB serta tamu undangan lainnya.

Pada momentum Peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-30 Tahun, Lombok Utara kabarnya telah menunjukan hasil yang baik dalam menekan angka stunting. Dimana angka stunting di Lombok Utara menurun signifikan menjadi 19,5 persen.

Kadis DP2KBPMD Lombok Utara Mala Siswadi  dalam laporannya pada peringatan HKN ke 30 di Kantor Camat Kayangan, menyampaikan Peringatan HKN ke 30 Tahun kali ini mengambil tema “MENUJU KELUARGA BEBAS STUNTING UNTUK INDONESIA MAJU” tema ini menjadi cambuk bagi daerah Lombok Utara untuk terus dapat menekan angka stunting agar dapat menurun.

“Pada tahun 2024 pusat menargetkan penurunan stunting  menjadi 14 %, dan kita optimis dapat mencapai target ini,” jelasnya.

Peringatan HKN yang akan dipusatkan di Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatra Selatan itu, terdapat ada beberapa kegiatan unggulan yang diusung BKKBN,seperti Bapak Asuh Anak Stunting, Sepekan Elsimil,Semarak Kampung KB dan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor.

“Jadi Pada hari ini merupakan puncak Pelayanan KB serentak dengan melonching sejuta Akseptor secara nasional yang menjadi rangkaian dari Harganas Tahun 2023, Target untuk Provinsi NTB sebanyak 29.679 Akseptor dan Lombok Utara kebagian sebesar 2.222  Akseptor,” bebernya.

Rincian ekseptor yang dilayani yakni IUD sebanyak  40, MOW sebanyak 6 , IMPLAN 300, SUNTIK 1.230, PIL 621 KBPP 84, dan KONDOM  25.

Langkah langkah Untuk mencapai target ini kata Mala sebelumnya pihaknya melakukan Rapat Koordinasi dengan mitra seperti PKK, GOW, DWP, Dikes, Dinsos termasuk Tenaga Kesehatan dan tenaga lini lapangan seperti Dokter, Bidan, Perawat,PKB/PLKB, PKK desa/dusun,TPK,  kader/sub PPKBD untuk dapat Melakukan Pelayanan di 43 desa yang ada di 5 Kecamatan yang dikoordinir oleh Koordinator PKB kecamatan Masing masing.

“Dan pada siang kemarin kita sudah mencapai ribuan Akseptor, mendekati target 2.222. ” jelasnya.

Dilokasi yang sama Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto  menyampaikan Kasus Stunting dari tahun ketahun di Lombok Utara mengalami penurunan dimana pada tahun 2020 mencapai 34 persen, kemudian turun ke 29 persen pada tahun 2022 dan tahun 2023 berdasarkan data hasil survey EPPBGM 19,5 persen.

“Dengan kerja keras dan kolaborasi bersama, stunting di KLU dapat berkurang dan mencapai target bersama yaitu 14 persen pada tahun 2024,”tutur Wabup yang juga ketua Tim Percepatan Stunting.

Penyebab tinggi angka stunting di KLU yakni 95 persen masyarakat kurang memahami apa itu stunting, sehingga perlu diperlukan sosialisasi terus menerus tentang penyebab stunting.

Sementara itu, kepala BKKBN Provinsi NTB Makripudin menyampaikan bahwa stunting tidak hanya pendek otot saja melainkan pemikiran atau otak. “Penurunan stunting di Provinsi NTB pada tahun 2023 hingga bulan Mei sejumlah 19,92 persen,” katanya.

Harganas sebagai momentum penting dalam rangka penguatan komitmen bersama untuk pencapaian program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di daerah.Untuk menciptakan daerah yang maju perlu dilakukan usaha untuk memberantas angka stunting, untuk menjamin generasi muda yang cerdas dan berprestasi.

“Semoga dengan adanya kegiatan Harganas yang dirangkaikan dengan pelayanan KB dapat memberikan manfaat bagi keluarga dan masyarakat KLU,” tuturnya.(dhe)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 514

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *