LOBAR—Penyeberangan dari Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB, menuju Padangbai, Karangasem, Bali, sempat ditutup akibat cuaca buruk pada Rabu (13/3) hingga Kamis (14/3) pagi.
Kondisi itu menyebabkan terjadi penumpukan penumpang di Pelabuhan Lembar. Khususnya wisatawan mancanegara yang akan menuju Bali. Karena limpahan penumpang kapal cepat yang juga ditutup sementara akibat cuaca buruk tersebut.
Dari pantauan media, cukup banyak wisatawan mancanegara yang menunggu dari malam sampai siang sekitar pukul 11.30 wita di terminal keberangkatan Pelabuhan Lembar.
“Saya sudah menunggu disini 6 jam,” ujar salah seorang wisatawan, Anton saat diwawancarai.
Menurut pria asal Belarus itu, ia ingin pergi Ke Bali setelah 8 hari berlibur di Lombok. Sayangnya kapal cepat yang akan dinaikinya batal berangkat karena kondisi cuaca buruk. Sehingga ia beralih untuk menyeberang menggunakan kapal ferry.
Sementara itu, GM PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Lembar, Agus Djoko Triyanto yang dikonfirmasi menerangkan bahwa kini kondisi penyeberangan Lembar-Padangbai sudah berangsur normal. Ia mengakui memang sebelumnya rute tersebut sempat ditutup dari Rabu sore sampai Kamis pagi karena kondisi cuaca ektrem.
“Tadi pagi jam 07.55 diberangkatkan kapal pertama, dua sekaligus untuk mengurai antrian di lapangan. Tadi jam 9 pagi juga sudah diberangkatkan lagi kapalnya, dan sekarang sudah kembali ke kondisi reguler,” terang Agus yang ditemui awak media di ruang kerjanya, Kamis (14/3).
Menurutnya kini kondisi tinggi gelombang yang sempat mencapai 2 meter sudah turun menjadi satu meter dengan kecepatan angin 8 knot. Kondisi itu dinilainya cukup aman untuk melakukan pelayaran. Namun pihaknya tetap akan melihat kondisi cuaca kedepannya termasuk menunggu informasi dari pihak DPTD.
“Jadi hari ini kita sudah mengacu kepada jadwal reguler tapi tetap sambil memantau kondisi cuaca. Walaupun sudah ada prediksi BMKG,” imbuhnya.
Diakui Agus, memang sempat terjadi penumpukan penumpang pada Rabu malam. Kondisi itu karena banyak limpahan penumpang kapal cepat yang batal berangkat akibat cuaca ektrem. Terutama pada wisatawan mancanegara. Bahkan terdapat 2-3 bus pengangkut wisatawan mancanegara yang datang untuk mencoba menyeberang melalui jalur tersebut. Sayangnya, pihaknya saat itu tak bisa melakukan penyeberangan lantaran kondisi cuaca yang dikhawatirkan justru mengancam keselamatan.
“Para pengguna jasa sudah faham dengan kondisinya, jadi mereka kembali ke penginapan. Ada juga yang menginap di ruang tunggu dan musolah,” ungkap mantan GM ASDP Pelabuhan Kanyangan tersebut.
Dampak dari sempat terjadinya penutupan itu, membuat jadwal 3 trip penyeberangan kapal terpaksa ditunda. Membuat terjadi penumpukan penumpang dan antrian kendaraan termasuk truk pengangkut. Namun setelah dibuka kembali pagi hari, kendaraan sudah terurai dan hanya menyisakan sedikit kendaraan.
“Di pelabuhan area parkir itu (sisa) ada sekitar 30 unit kendaraan sepeda motor, kendaraan kecilnya satu unit, truk kecil 11 unit, truk sedang 32 unit, truk berukuran besar 2 unit, dan bus besarnya satu unit. Jadi sudah tidak terlalu banyak,” pungkas. (win)