PRAYA – Perhelatan MotoGP Mandalika 2023 menjadi momen yang membanggakan bagi Indonesia, sekaligus berkah bagi masyarakat mengingat para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menjajaki barang dagangannya di Sirkuit Mandalika dan desa wisata meraup keuntungan.
Ketua Tenun Loteng, Satriadi mengungkapkan, event MotoGP Mandalika 2023 berdampak positif terhadap tenun Lombok Tengah (Loteng), dimana 75 persen dengan teman pelaku UKM dan IKM yang mendapat stand di dalam Sirkuit Mandalika. Dimana posisinya bagus yang berdekatan lokasinya dengan tribun penonton.
“Dari songket maupun kuliner itu laris manis, yang terutama makanan dan minuman ini, mengingat cuaca saat gelaran ini panas, trnun juga demikian. Dan yang pasti tidak seperti WSBK dan MotoGP tahun lalu,” bebernya.
Keuntungan rata-rata sehari baik tenun maupun penjual makanan dan minuman di Sirkuit Mandalika, diumpakan uangnya hingga sampai penuh ember itu khusus penjual air mineral yang di lokasi sirkuit.
Dikatakan, Desa tenun Sukarara di lokasi artshop juga ramai dikunjungi pembeli. Dimana sebelum gelaran MotoGP di Sirkuit berlangsung banyak bus besar yang mampir ke Desa Sukarara mencari kain tenun.
“Bahkan hitungan saya sampai 40 bus besar masuk tidak ada putus-putusnya, belum mobil pribadi lagi. Saat hari H desa tenun sepi. Dan usai MotoGP bahkan ada lagi tamu yang datang membeli kain tenun kesini,” ungkapnya.
“Perbandingan MotoGP tahun ini dengan tahun lalu sangat jauh beda. Dimana tahun lalu kita penenun atau pelaku UMKM gigit jari, namun tahun ini 75 persen meningkat pendapatannya,” tambahnya.
Pihaknya berharap kepada pemerintah supaya terus melakukan promosi dengan lebih bagus. Karena daerah Loteng inibkaya dengan kerajinan dengan enam produk unggulan. Kemudian fasilitas dan stand supaya agak besar, jangan hanya stand kecil.
Dan hal yang paling membanggakan adalah tenun yang dikalungkan ke pembalap yang naik podium, yakni jenis kain tenun khas Loteng yakni jenis lambai.
“Yang laku banyak jenis tenun motif taisir (produk pabrik,red) untuk berteduh penonton dengan kisaran harga Rp 150 ribu. Untuk harga tenun khas Loteng mulai dari harga Rp 150 ribu – 7,5 juta yang dengan bahan baku sutra,” ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Loteng, M Ikhsan mengungkapkan, dengan tembusnya angka penonton pada MotoGP Mandalika 2023 dengan jumlah penonton 103 ribu itu membuat 123 pelaku UMKM tersenyum. Karema merasakan dampak positif dari gelaran MotoGP.
“UMKM kita amat-amat sangat untung, UMKM Kita diperkirakan Rp 600-700 juta perputaran pendapatan UMKM kita,” ucapnya.
Pihaknya bersama Disprindag setiap hari melakukan monitoring dan sirkulasi ekonomi di UMKM. Dimana barang dagangan milik UMKM laku setiap harinya, bahkan di hari terakhir semua barang dagangan laku tuntas. Hal ini ia katakan karena dipengaruhi banyaknya penonton dan cuaca panas sehingga kebutuhan penonton dalam mengatasi lapar dan haus adalah lapak UMKM menjadi solusinya.
Ia pun menegaskan tidak ada penyewaan lapak UMKM. “Semasih saya menjadi Kepala Dinas, semaksimal mungkin selalu memberikan hak kemerdekaan kepada pelaku UMKM, dan saya buktikan menegosiasi siapapun yang masuk di Sirkuit Mandalika bayar, tapi khusus Loteng gratis,” tutupnya.(tim)