KLU – Dalam momentum HUT ke-14 Kabupaten Lombok Utara (KLU) dengan mengusung tema “Lombok Utara Berbudaya, Berinovasi Bangkit Untuk Daerah Yang Sejahtera”. Menginjak usia dewasa ini pemerintah Lombok Utara telah banyak menoreh prestasi, namun diakui masih banyak pekerjaan rumah. Salah satunya, bagaimana mengentaskan kemiskinan agar terus mengalami penurunan.
Bupati Lombok Utara, H.Djohan Sjamsu dalam peringatan puncak HUT KLU 21 Juli kemarin menyampaikan penting bagi kita semua untuk mengingat kembali sejarah terbentuknya kabupaten Lombok Utara dan perjuangan semua pihak dalam menghadapi bencana alam gempa bumi 2018 lalu dan pandemi covid-19 yang merusak sendi sendi ekonomi.
“Tetapi dengan semangat kebersamaan bisa kita lewati bersama” kata bupati saat sambutan pada apel puncak HUT KLU.
Apel yang dihadiri Wakil Bupati Danny Karter Febrianto, Sekertaris Daerah (Sekda) Provisinsi NTB Drs Lalu Gita MSI, Kasipers Rem 162/WB Kolonel Caj Rudi Priyanto, S.E, Pjs Pasminlog Lanal Mataram Kapten Laut (KH) Gurkan, Ketua dan Anggota DPRD, Kepala OPD, ASN Lingkup Pemda KLU dan tamu undangan lainnya, Djohan membeberkan program pengentasan kemiskinan masih menjadi fokus.
Bupati H. Djohan Sjamsu mengatakan, pada awal pembentukan Kabupaten Lombok Utara, angka kemiskinan daerah sebesar 43,14 persen. Setelah 14 tahun berlalu angka kemiskinan mengalami penurunan sebesar 16 persen dari angka sebelumnya.
“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Lombok Utara tahun 2022. Posisi kemiskinan kita masih berada pada angka 27,04 persen,” bebernya.
Kendati tingginya angka kemiskinan ini menjadi domain permasalahan diusia ke-14 tahun Lombok Utara, yang tentu kata Djohan akan terus diperjuangkan untuk ditekan.
Bupati Djohan menuturkan, Pemda KLU telah melakukan sejumlah upaya sebagai solusi pengentasan kemiskinan daerah, salah satunya memastikan keberpihakan anggaran dalam program dan kegiatan penurunan angka kemiskinan dari tahun ke tahun. Selain itu, pihaknya secara konsisten dan kontinyu mengupayakan peningkatan anggaran secara bertahap dan terus menerus sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
“Sebagai motivasi bersama, bahwa
pada tahun 2021 Lombok Utara
meraih penghargaan sebagai
kabupaten paling progresif dalam menurunkan angka kemiskinan di NTB,” katanya.
Sementara, terkait dengan pemulihan pasca gempa, untuk capaian pembangunan Rumah Tahan Gempa (RTG) yang tersalur sesuai data terbaru BPBD KLU sebanyak 62.014 unit. Di antaranya 48.490 unit rusak berat, 5.058 unit rusak sedang, dan 8.466 unit rusak ringan.
“Pada aspek infrastruktur, pemerintah daerah berjibaku membangun kantor bupati. Progres pembangunannya pun kini mencapai 58,85 persen. Selain itu, ada juga pelebaran jalan utama ibukota KLU yang tahun ini pembebasan lahan akan dilakukan bertahap mulai dari Bank NTB hingga Tanah Song,” tuturnya.
Usai pelaksanaan apel puncak apel HUT KLU yang dilangsungkan di Lapangan Tioq Tata Tunaq, pemerintah daerah juga memberikan secara simbolis bantuan pinjaman modal tanpa bunga kepada perwakilan masyarakat yang menjadi salah satu visi misi pemerintah an Djohan–Danny, dilanjutkan dengan pemberian reword apresiasi kepada sejumlah pihak yang turut dalam pembangunan daerah, juga dilanjutkan dengan kegiatan parade desa yang menunjukkan hasil bumi pada sejumlah desa.(dhe/adv)