LOTENG – Pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) terus ditingkatkan. Pengamanan Nataru di Lombok Tengah tahun ini semakin ketat. Pasalnya bukan hanya dalam upaya menekan lakalantas, namun bagaimana penegakan peraturan kesehatan mengingat masih belum amannya secara menyeluruh kaitan Covid-19. Belum lagi persoalan libur panjang yang akan menyasar keramaian di kawasan wisata yang direncanakan pembatasan wisatawan bahkan penutupan.
Kasat Lantas Polres Loteng, AKP Dony Setiawan menyatakan, ada 6 pos yang disiapkan. Dimana 5 pos untuk Pam penjagaan dan 1 pos untuk pelayanan yakni di Alun-Alun Tastura. Hal ini dilakukan supaya masyarakat terlayani dan memantau kerumunan.
Selain itu, ada Pos di Lombok International Airport (LIA). Adapun di titik kawasan Mantang mengingat merupakan jalan provinsi sehingga menjadi perlintasan antar daerah. Kemudian, di kawasan Kuta Mandalika juga menjadi atensi serius. Dilanjutkan ke area Pantai Tanjung Aan dan kawasan pesisir barat yakni Pantai Selong Belanak.
“Ini merupakan upaya menekan lakalantas, terutama di kawasan sering terjadi lakalantas. Selain pemasangan banner imbauan dan memakai sabuk pengaman, helem dan masker di 61 titik area publik,” ungkapnya.
Sementara kerawanan lakalantas sekitar 40 lebih per September sampai dengan Desember 2020. Baik kerugaian materi, luka ringan, berat dan meninggal dunia.
“Kami berkoordinasi dengan instansi terkait di area black spot lakalantas, memasang spanduk, agar masyarakat dapat maksimal menerima serapan informasi imbauan penyebab kerawanana lakalantas, baik berasal dari pengendara lalai, capek, cuaca, jalan, dan faktor lainnya,” terangnya
“Dan kebanyakan pelanggar dan yang menjadi korban lakalantas ini masih tergolong milenial dengan rata-rata usia 30 tahun ke bawah,” tutupnya. (tim)