PRAYA – Penetapan Kartu Tani di Lombok Tengah dinilai belum layak. Pasalnya, penyaluran subsidi melalui kartu tani tersebut masih mengalami kendala sampai saat ini. Kendati beberapa petani tengah menerima kartu tani namun masih belum ada subsidi yang diterima oleh mereka.
Kepala UPT Dinas Pertanian Kecamatan Praya Timur, H. Muhir menjelaskan jika penyaluran kartu tani kepada warga pernah dilalukan, namun belum semua petani menerima kartu tersebut.
Penerapan kartu tani juga jelasnya sempat dilakukan di Desa Kidang sebagai pilot projek, namun pemberlakuan subsidi non tunai tersebut dinilai masih terkendala.
“Kemarin di desa Kidang sebagai pilot projek penerapan kartu tani, tetapi hanya satu rekening yang berisi, ini belum bisa berlaku,” terangnya.
Menurutnya ada banyak kendala yang menjadi pemicu sulitnya diberlakukan subsidi melalui kartu tersebut. Mulai dari sumber daya manusia (SDM) hingga pada sasaran penerima subsidi yang tidak tepat sasaran.
Persoalan SDM jelasnya tidak hanya terjadi di kalangan petani melainkan juga pada kalangan pengecer yang dinilai belum mampu menggunakan mesin EDC. “Pengecer kita juga tidak semuanya paham menggunakan mesin EDC yang ada,” katanya.
Pemberian kartu tani beberapa waktu lalu jelasnya akan beresiko hilang di tangan petani. Sebab sejauh ini masih belum ada petunjuk yang pasti terkait penggunaannya lantaran pilot projek penerapan kartu tersebut yang di lakukan di Sekarbela Kota Mataram, Desa Kidang Kecamatan Praya Timur Lombok Tengah, dan Bima belum bisa berjalan baik.
“Masih belum layak untuk diberlakukan dengan gagalnya pilot projek kemarin itu,” ujarnya.
Pihaknya juga menjelaskan jika banyak lahan pertanian yang digadaikan oleh pemilik lahan. Kondisi ini akan memicu subsidi tidak tepat, sebab pemegang kartu tani tentunya akan ada di pemilik lahan sehingga petani penggaram terpaksa membeli pupuk non subsidi untuk memenuhi kebutuhan pemupukan tanaman mereka.
“Kalau bentuk kartu itu, tidak ada pemilik lahan yang mau menyerahkan kartunya kepada penggarap, padahal lahan mereka di gadai ke orang lain,” keluhnya.
Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan Kartu Tani tersebut membutuhkan teknis pelaksanaan yang lebih baik agar para petani yang menerima subsidi benar- benar tepat sasaran. Dikatakan, penerapan subsidi melalui kartu tani sampai dengan saat ini masih belum ada tindak lanjut terkait penyaluran subsidi kepada masing- masing rekening.
“Sekarang masih belum ada informasi lagi terkait kartu tani ini,” jelasnya. (ndi)