sampel aja

PRAYA-Masuknya sirkuit Mandalika dalam kalender event MotoGP semestinya harus bisa dipersiapkan sejak awal. Dimana berkaca dari pengalaman di tahun sebelumnya ada banyak sekotor yang belum masimal untuk bisa memberikan dampak bagi masyarakat dengan adanya event di sirkuit tersebut. Salah satunya yakni adanya gedung Pasar Seni Sengkerang di Kecamatan Praya Timur.

Namun, bangunan pusat kerajinan yang digadang- gadang menjadi sentral kerajinan dan pameran hasil home industry yang ada di desa sampai dengan saat ini masih belum pasti terkait siapa yang terlibat dan kapan akan mulai dioperasikan.

Menyinggung hal tersebut Kepala Desa Sengkerang, L. Awaludin menerangkan, pihaknya di desa sejauh ini tidak mengetahui apapun terkait pembangunan pasar seni tersebut, hal ini selain minimnya sosialisasi juga disebabkan tidak adanya pemeritahuan dari dinas dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Tengah terkait kegiatan yang ada di pasar tersebut.

“Saya tidak tahu, kami tidak dilibatkan, itu proyek mereka,” terangnya pada Radar Mandalika, kemarin.

Pihaknya cukup menyesalkan sikap dari dinas terkait tidak maksimal memberikan sosialisasi maupun pemberitahuan kepada pemerintah desa. Padahal jelasnya sejak awal pembangunan galeri tersebut sudah banyak muncul pro dan kontra, namun upaya menggandeng masyarakat dan pemangku kebijakan di tingkat bawah dinilai masih belum ada.

“Bagaimana dulu saat awal pembangunan, saya pasang badan karena melihat maslahatnya bagi masyarakat, tetapi sekarang kita tidak tahu apa- apa, lihat saja nanti saya akan lepas tangan kalau ada masalah,” sesalnya.

Pihaknya menilai persoalan ini bukan karena miskomunikasi, namun kondisi ini terjadi lantaran pihak terkait tidak ingin berkomunikasi dengan pemerintah desa dan pemangku kebijakan di tingkat desa.

Lebih lanjut, kades menjelaskan jika megahnya pembangunan gedung tersebut saat ini masih menjadi pertanyaan di tengah masyarakat. Pasalnya pasar seni yang dibanggakan sebagai salah satu peluang bisnis masyarakat sampai saat ini masih belum ada kepastian terkait pelibatan masyarakat termasuk mempersiapkan produk yang akan di pasarkan di lokasi tersebut.

“Warga juga banyak yang bertanya ke saya, tetapi tetap saya jawab seperti tadi, saya tidak tahu,” tegasnya.

Pihaknya berharap mega proyek bantuan pusat dengan anggaran Rp 20 miliar tersebut bisa segera disosialisasikan di masyarakat baik terkait pelibatan UMKM yang ada di desa, juga rencana pengoperasian agar warga bisa menyiapkan produk yang dapat di pasarkan di lokasi tersebut.

“Kita butuh disosialisasikan yang melibatkan tokoh- tokoh yang ada di kecamatan praya timur,” tandasnya. (ndi)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 645

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *