MATARAM – Pendapatan dari kunjungan pendakian dari sejak 2021 hingga 30 November 2022 meningkat tajam. Dengan adanya peningkatan tersebut sehingga total pendaptan pada kegiatan pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Rp 70.392.114.500.
“Kegiatan pendakian pada Taman Nasional Gunung Rinjani mengalami peningkatan,” ungkap Kepala TNGR NTB, Dedy Astriadi saat dikonfirmasi media, Senin kemarin.
Dedy menyebutkan jumlah pengunjung dua tahun terakhir sebanyak 90.973 orang. Rinciannya pengunjung Nusantara 38.785 orang tahun 2021 dan 42.658 orang tahun 2022. Kemudian pengunjung Mancanegara sebanyak 441 orang tahun 2021 dan 9.089 orang tahun 2022.
Dedi mengatakan peningkatan kunjungan ke Rinjani khususnyan kunjungan ke Mancanegara dinilai memberikan dampak langsung yang sangat signifikan terhadap peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat lingkar Rinjani yang menggantungkan hidupnya pada Gunung Rinjani. Mereka adalah Trekking Organizer (TO), Guide Porter, Jasa transportasi serta makanan dan minuman.
Berdasarkan data TNGR, jumlah masyarakat yang terlibat pada tahun 2021 sampai 30 November 2022 yaitu TO sehanyak 179 unit, Guide sebanyak 4.701 orang dan Porter sebanyak 13.418 orang.
Perhitungan TNGR sendiri pendapatan TO sebanyak Rp 32.148.525.000, Guide Rp 5.415.470.000 dan Porter sebanyak Rp 13.468.275.000.
Jasa penyediaan makanan dan minuman mendapatkan pendapatan cukup pantastis sebanyak Rp 10.135.900.000 dengan jumlah PNBP yang disetorkan Rp 5.030.189.500 serta total karcis asuransi yang dikenakan kepada pelaku wisata sebesar Rp 780.755.000.
“Semoga sampai dengan akhir tahun ini jumlah kunjungan ke TNGR mengalami peningkatan, sehingga membangkitkan kembali pendapatan masyarakat lingkar Rinjani menuju cita-cita destinasi pendakian kelas dunia di Gunung Rinjani,” tutupnya.(jho)