AHMAD ROHADI/RADAR MANDALIKA DUDUK: Inaq Sumarni terlihat lemas usai mencari botol dan melihat warga di kantor desa saat menerima BLT BBM, pekan lalu.

KLU – Inaq Sumarni warga asal Dusun Karang Montong Lauq, Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang ini merasa kecewa dengan disetopnya sebagai penerima manfaat program PKH.

Parahnya, setelah ditelusuri, Sumarni lansia yang berusia hampir 70 tahun itu  dinyatakan meninggal dunia oleh pihak Dinas Sosial yang menjadi alasan sehingga dihapus dari penerima bantuan.

Kepala Dusun Karang Montong Lauq, Desa Pemenang Timur, Tasarudin menyampaikan, atas kasus penghapusan warganya sebagai penerima bantuan ini ditemukan ada dua kasus diantaranya atas nama Sumarni penerima program PKH dan Dulahit penerima bantuan BPNT. Dimana keduanya telah dilaporkan Tasarudin kepada pihak Dinas Sosial beberapa waktu lalu dan disampaikan alasan penghapusan karena didata yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia.

“Setelah saya ke kantor Dinsos demikian alasannya, sementara di Dukcapil tidak membenarkan, di sana yang bersangkutan masih dinyatakan hidup, dan memang keduanya masih hidup sampai sekarang,” akunya.

Namun, kata Tasarudin, dirinya telah  memberikan klarifikasi ke pihak Dinsos, sehingga keduanya kembali diusulkan untuk dapat masuk data DTKS. Ia berharap warganya yang bernama Sumarni dan Dulahit itu dapat kembali menerima bantuan pemerintah melalui program yang telah diberikan sebelumnya.

Sementara itu, pendamping PKH Pemenang Timur, Fandy menyampaikan, yang bersangkutan memang pernah disentuh program PKH, ia pun mengakui baru mengetahui kasus ini setelah adanya informasi yang diterima.

“Persoalan ini telah diselesaikan, kita telah meminta kembali untuk memasukan data warga tersebut ke DTKS kepada pihak dusun untuk mengusulkan melalui Musdes,” bebernya

Sementara itu, Sumarni yang berprofesi sebagai pemulung itu mengaku kecewa dengan pemberhentian dirinya sebagai penerima bantuan. Ia sehari-hari menutupi kebutuhan hidup hanya sebagai pemulung, sementara suami yang bersangkutan juga telah dinyatakan meninggal dunia. Begitu juga dengan Dulahit istrinya telah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.

“Saya berharap dapat kembali menerima bantuan program ini, kasihan saya tidak ada yang mencarikan nafkah,” cetusnya.(dhe)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 389

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *