PRAYA – Akses jalan yang sempit menuju sentra kerajinan maupun destinasi wisata andalan di Lombok Tengah (Loteng) dikeluhkan para pelaku wisatawan. Pasalnya jalan yang sempit tidak dapat dilalui bus wisatawan berukuran besar terpaksa harus ganti bus untuk bisa masuk ke destinasi wisata, antara lain menuju Air Terjun Benang Kelambu, Air Terjun Benang Stokel, Wisata Aik Bukak, dan sentra kerajinan tenun di Desa Sukarara.
Menanggapi itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Loteng, Massadri Zulkarnain mengungkapkan, soal jalan yang sempit menuju destinasi wisata belum ada pengusulan tahun 2024. Hanya paket DAK yang menjadi usulan untuk tahun depan. Dimana, dipersyaratkan harus diusulkan 10 ruas dan kemungkinan akan disetujui dua sampai tiga ruas saja.
Untuk usulan dana alokasi khusus (DAK) 2024 untuk jalan akan meliputi jalan yang ada di kota Praya, Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara, dan beberapa lainnya. Dan, untuk jalan pariwisata wilayah selatan dikalim sudah bagus, karena sudah dikerjakan di tahun 2022.
“Jalan Sukarara-Batutulis masuk jalan kabupaten hanya pemeliharaan tambal sulam. Namun dampak bus besar yang kesusahan mengingat jalan yang sempit belum ada peningkatan pelebaran jalan karena tidak adanya anggaran,” terangnya.
Yang jelas, pihaknya sangat setuju kalau jalan pariwisata dilebarkan mengingat ruas jalan yang ada saat ini lebarnya hanya 4 meter dan masih kecil. Namun tiang listrik PLN dan Telkom yang tertanam di bahu jalan menuju Desa Wisata Sukarara menjadi salah satu kendala untuk pelebaran.
Pihaknya seringkali menegur pihak PLN, namun tidak diindahkan. Dimana tiang listrik selalu dipasang di bahu jalan dan menjadi kendala saat melakukan pelebaran jalan. Maka tiang listrik perlu dipindah dan itu membutuhkan biaya kepada pihak PLN. Sementara kondisi anggaran minim.
“PLN saat memasang tiangnya tidak pernah koordinasi dan meminta izin ke PUPR, dan harus di luar ruas jalan. Perlunya koordinasi PUPR dan supaya tim kami di lapangan turun dan saat pelebaran tidak mengganggu. Selama ini PLN hanya pasang-pasang saja,” sentilnya.
Sebelumnya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Loteng Dapil Kecamatan Batukliang-Kecamatan Batukliang Utara, H Muhamad Sidik Maulana berharap ruas jalan kabupaten di Desa Teratak-Desa Aik Berik diperlebar. Sebab, akses tersebut sempit. Kondisi itu sudah tidak sebanding dengan padatnya kendaraan yang melintas di jalan tersebut.
Selain untuk mempermudah dan memperlancar mobilitas masyarakat. Pelebaran ruas jalan Desa Teratak-Desa Aik Berik ini dipandang sangat penting sebagai salah satu faktor penunjang atau pendukung pariwisata yang ada di wilayah utara Loteng. Mengingat destinasi wisata di utara Gumi Tatas Tuhu Trasna cukup banyak.
Yang mana, infrastruktur jalan di desa tersebut sebagai akses masyarakat atau para wisatawan yang hendak berkunjung ke obyek wisata. Antara lain para wisatawan baik lokal, domestik hingga mancanegara yang akan mengunjungi obyek wisata air terjun Benang Stokel, air terjun Benang Kelambu, tempat pendakian Gunung Rinjani di Desa Aik Berik, dan destinasi wisata lainnya.
“Yang tentu juga kita harapkan pelebaran jalan ruas jalan Teratak-Aik Berik. Kita harapkan supaya jalan itu diperlebar. Yang mana, sekarang memang masih layak pakai jalan itu cuman agak sempit,” katanya.(tim)