FOTO KHOTIM/RADARMANDALIKA LAKUKAN PERUBAHAN: Momen acara Hari Ulang Tahun Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Tengah ke-31, yang digelar Sabtu pagi kemarin.

PRAYA – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PDAM Lombok Tengah ke-31 berjalan sukses. Kegiatan ini dirangkaikan dengan santuna  anak yatim sejumlah 130 orang yang tersebar di 12 kecamatan.

 

Plt Direktur PDAM Lombok Tengah, Bambang Supraptomo mengatakan, pada usia yang genap 31 tahun PDAM dengan persoalan dan rintangan yang ada, masih kokoh berdiri sebagai garda terdepan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih untuk kebutuhan dasar masyarakat Lombok Tengah.

 

“Dengan memastikan kebutuhan air bersih masyarakat dapat tercukupi, ini merupakan komitmen dan semangat kami,” tegasnya.

 

Kendati demikian, PDAM tidak luput dari kekurangan dan kehilafan. Melalui momen HUT ini, Bambang menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan PDAM selama ini.

Namun, Bambang berkomitmen akan terus melakukan perubahan dan perbaikan di tubuh PDAM, tentu hal itu sebagai bentuk tanggung jawab dan amanah yang diberikan sebagai ladang ibadah kepada masyarakat. Baik program kemajuan kedepan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

 

“Mengutip pesan pak bupati, kuncinya salam pembenahan PDAM ini kekompakan, saling mengisi dan terus berbenah, dan inilah yang yang kami katakan Teamwork,” tegas Bambang.

 

Bupati Lombok Tengah, HL. Pathul Bahri yang hadir di lokasi acara menyampaikan bahwa semua yang dilaksanakan saat ini pemerintah daerah. Kegiatan tidak pernah lepas dari anak yatim, mengingat semua berkah program dan pembangunan di daerah karena itu berkah terhadap memperhatikan anak yatim.

 

Pathulpun membeberkan, bahwa di 139 Desa di Loteng, 12.397 anak yatim, dimana saat ini sedang fokus pendataan identitas per nama, Kartu Keluarga (KK) bahkan sekolah, supaya kedepan para anak yatim dapat digratiskan.

 

“1,4 miliar setiap tahun kami berikan kepada anak-anak yatim,” ungkapnya.

 

Dijelaskan bupati, dana untuk anak yatim bersumber dari sedekah semua pegawai negeri di lingkup pemerintah daerah, Rp 5 ribu per pegawai setiap bulannya menghasilkan 70-80 juta.

 

“Maka kami targetkan mendapatkan 1,2 miliar setahun, dan hasil beberapa bulan ini sudah 300 juta, dengan konsep ada koordinator di tiap dinas dan OPD. Uang ditransfer langsung ke rekening Yayasan Yatim dan Duafa Tersenyum, jadi tidak ada yang pegang uang karena semua sudah disumpah,” jelasnya.

“Bahkan saya dan keluarga pakai BPJS kelas 3, kalau tokoh agama itu soal kesehatan menggunakan kelas VIP dengan kartu maik meres,” singgungnya.

 

Ditambahkan bupati, perjuangan saat ini dengan apa yang dilakukan soal debit air yang kecil, perlu harus dirembukkan, kemudian apakah akan ke SMI atau kerjasama dengan mitra lain. Kalaupun memungkinkan pinjaman ke SMI dengan kajian mampu disetor setiap bulan kenapa tidak.

 

“Semakin tahun masyarakat makin banyak, makin banyak kebutuhan air. Sumur bor makin banyak air bawah tanah habis dan panas bumi meningkat,” sebutnya.

 

“Sempat disinggung PDAM kenapa masih Plt tidak definitif. Tentu segera kita resmikan dalam waktu dekat. Saat ini sedang diuji coba direktur ini supaya tidak salah. Karena WA grub banyak bahas itu,” sambung dia.

 

Bupati menyinggung perubahan-perubahan yang dilakukan PDAM, dimana sebelumnya tidak ada hadiah bagi pelanggan sekarang ada, dan ini merupakan peningkatan merangsang pelanggan untuk taat membayar kewajiban. Kemudian tahun lalu tidak ada acara HUT dan sekarang ada bahkan ditambah dengan santunan anak yatim.

“Menurut saya ini sangat luar biasa,” katanya.(tim/adv)

 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 391

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *