PRAYA – Momentum berkurban dijadikan momentum untuk menggencarkan program bebas sampah plastik. Seperti dilakukan oara pemuda yang tergabung dalam Rangers in Bilebante. Yakni Program Pendampingan Pengelolaan Sampah yang dilaksanakan oleh DDOROCARE dan Greeneration Foundation dan didukung oleh NZ Embassy. Mereka melaksanakan kurban di Dusun Dasan Telaga, Karang Ide 1, Desa Bilebante, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, Minggu (10/6) lalu.
Salah satu Rangers, Ramdhan Zoelva menjelaskan, hal ini merupakan momen yang pertama kalinya melaksanakan kurbanĀ tanpa plastik di Desa Bilebante. Hal ini sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat agar mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. “Momen kurban ini kami manfaatkan untuk melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mendukung desa wisata hijau di Bilebante dan mendukung program NTB Zero Waste,” ungkapnya.
Ia menggunakan daun pisang sebagai alternatif pengganti kemasan plastik sekali pakai agar lebih ramah lingkungan. Gerakan yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi panitia kurbanĀ lainnya di NTB untuk mengurangi sampah kemasan plastik sekali pakai. “Kalau menggunakan plastik sekali pakai kan agak lama untuk terurai di bumi, makanya kami menggunakan daun pisang agar lebih ramah lingkungan. Semoga saja gerakan ini bisa ditiru oleh yang lain,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif DDOROCARE, Muhamad Wahyu Rosadi mengapresiasi gerakan yang dilakukan oleh Rangers in Bilebante. Gerakan ini sangar bagus untuk ditelurkan oleh panitia yang melaksanakan kurban di NTB. “Seharusnya gerakan seperti ini bisa ditiru juga oleh panitia kurban lain di NTB. Supaya tidak ada sampah kemasan plastik yang dihasilkan saat berkurban,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Manager Community Empowerment Greeneration Foundation, Dimas Teguh Prasetyo bahwa momentum berkurban ini mengingatkan akan indahnya berbagi. Semangat berbagi baiknya tidak egois, bukan hanya untuk sesama manusia, melainkan juga dengan alam. “Cara berbagi hewan kurban dengan wadah organik yang dilakukan oleh warga Desa Bilebante merupakan sebuah perwujudan nyata hubungan manusia dan alamnya. Semoga praktik baik ini bisa terus dilanjutkan,” tutupnya. (tim)