Diam-diam Ikut Daftar, Orangtua Bantu dengan Doa
Bisa menjadi salah satu mahasiswi di luar negeri menjadi impian besar keluarga dari Olivia Dwi Putri. Apalagi, Olivia satu- satunya dipanggil wawancara di Jakarta untuk menempuh studi S2 di TDV Turki melalui jalur Beasiswa Diyanet.
JHONI SUTANGGA – MATARAM
MENEMPUH jenjang pendidikan Strata Dua (S2) di luar negeri menjadi impian banyak orang. Termasuk bagi Olivia Dwi Putri setelah dirinya meraih lulusan kategori Cum Laude di UIN Mataram dengan mengambil jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir tahun 2022. Putri dari Nurhayati itu diam-diam mengikuti program beasiswa Diyanet untuk studi di Turki. Bahkan ia telah dipanggil wawancara di Jakarta beberapa waktu lalu. Namun sampai sekarang dirinya terus berdoa semoga bisa diluluskan.
Orangtua, Nurhayati kepada Radar Mandalika berharap supaya putrinya yang menjadi satu satunya perwakilan Anak Sasak Lombok itu bisa lulus. Selain bisa membahagiakan keluarga tentunya Olivia diharapkan menjadi kebanggaan bagi daerah tercintanya (Lombok, NTB).
Sebagai seorang ibu tentu selain curahan doa yang dipersembahkan juga mencoba menghubungi karib kerabat yang dikenalnya. Ia meminta bantuan supaya bisa menyambungkan dengan pemerintah supaya bisa dikawal kelulusan putrinya merupakan kelahiran 18 Oktober 2000 itu. Diceritakannya, sewaktu hari dia pun dipertemukan dengan sahabat yang merupakan teman dekat ayahanya, Chris Parangan di Mataram. Chris mendengarkan cerita ibu yang seorang petani itu kemudian mencoba bisa tersambung dengan Duta Besar Indonesia Untuk Turki, Lalu Muhammad Ikbal yang merupakan putra asli Lombok Tengah.
“Kami meminta bantuan supaya satu -satunya perwakilan Sasak ini bisa diluluskan,” harap Nurhayati.
“Mudahan bisa lolos. Sekarang tinggal pengumuman bulan Juli awal ini,” sambungnya.
Nurhayati juga berharap supaya siapa yang punya hubungan dekat dengan Dubes bisa disampaikan harapannya. Mengingat ia sangat berharap anaknya bisa lulus apalagi Olivia sudah diundang langsung untuk mengikuti tahap wawancara.
“Tolong Pak Dubes karena satu-satunya putri daerah,” ucapnya.
“Malam itu saat zikiran almarhum ibunya (Dubes) kami kesana meminta bantuan,” kata Crhis terpisah.
Bagi Chris, Olivia merupakan aset daerah kedepannya. Sebab jarang seorang anak perempuan dengan nekat mengikuti program beasiswa apalagi ke luar negeri. Menurutnya, jika dilihat dari nilai saat Strata satu semuanya bagus bahkan sampai menjadi luluan Cum Laude.
“Sayang sekali kalau anak ini tidak dibantu,” ujarnya.
Sementara Dubes Indonesia untuk Turki Lalu M Ikbal tidak banyak yang disampaikan selain ikut berdoa Olivia bisa lulus.
“Amin tiang ikut doakan,” ucapnya singkat.(*)