PRAYA-Belasan warga yang tergabung dalam LSM JATI NTB melakukan aksi damai di depan kantor perusahaan daerah air minum (PDAM) Lombok Tengah, Selasa kemarin. Aksi ini buntut dari persoalan pelayanan dan dugaan penyimpangan anggaran.
Ketua LSM JATI NTB, Saddam Husein menyebutkan banyak persoalan yang terjadi di PDAM. “Kami juga demo karena berdasarkan laporan masyarakat yang mengeluh dengan pelayanan PDAM,” ungkapnya dalam orasi.
Saddam menegaskan, ada beberapa poin yang menjadi pertanyaan kepada pihak PDAM. Pertama terkait dengan persoalan debit air, persoalan keburukan pelayanan kebersihan air yang setiap tahun menjadi perbincangan dipelanggan. Seperti sering terjadi air macet, air kotor dan lainnya.
“Selama ini untuk persoalan ini, PDAM tidak mampu untuk memberikan solusi,” sentilnya.
Selajutnya, persoalan uang retribusi atau uang administrasi yang berjumlah Rp 5 ribu dalam satu pelanggan juga dipersoalkan. Sebab kas bisa kosong. “Kemudian, terakhir persoalan limbah yang ada di Desa Penujak, Desa Bonder, Desa Kelebuh, Desa Setanggor dan Ungga sebagai saluran sungai,” keluhnya.
Saddam menegaskan, dengan banyak persoalan ini, pihaknya meminta kepada pihak kejaksaan untuk memeriksa keuangan maupun oknum pejabat di dalam PDAM. Selain itu, pihaknya juga meminta agar Bupati dan DPRD untuk lebih tegas terhadap pengawasan kepada menegement pengelolaan PAD di PDAM. “Copot semua direksi yang bekerja tidak sesuai dengan tupoksi. Saya harapkan agar Inspektorat untuk membeberkan hasil audit PDAM,” desaknya.
Salah satu massa aksi, Lalu Debi alias Amaq Ketujur mengaku sangat prihatin serta kecewa dengan pelayanan PDAM. Terlebih ketika air PDAM yang berminggu-minggu tidak mengalir. “Saya lihat juga banyak pegawai PDAM tidak bisa bekerja. Terus kapan menegeman PDAM ini dibenah,” tanya dia.
Tidak lama, tim pengawas internal PDAM menemui massa aksi. Namun ditolak, sebab massa aksi ingin menemui direksi PDAM. “Kalau kita tidak bisa bertemu sekarang. Dalam waktu dekat kami akan kembali melaksanakan demo lagi,” ancamnya.(jay)