MEGAH: Bangunan Masjid kembar menara tunggal yang ada di Desa Banyumulek Kecamatan Kediri Lombok Barat.(WINDY DHARMA/RADAR MANDALIKA)

Masjid Kembar Menara Tunggal, Simbol Persatuan Warga Banyumulek

Masjid Kembar Menara Tunggal di Desa Banyumulek Kecamatan Kediri, Lombok Barat memiliki sejarah yang begitu penting bagi warga sebelum terbangun. Sejarah apa, berikut kisahnya.

WINDY DHARMA-LOMBOK BARAT

DUA Masjid nan megah berdiri di antara simpang empat Desa Banyumulek Kecamatan Kediri yang menjadi jantung desa pengrajin gerabah. Bentuk maupun arsitektur kedua masjid tak ada bedanya, sama persis. Sebuah bangunan yang masih proses pengerjaan menyambungkan kedua masjid itu seperti jembatan. Warga setempat menyebutnya sebagai bangunan Menara Tunggal.

“Jadi kami menyebut masjid kembar menara tunggal,” ucap Kepala Desa Banyumulek, H Jamiludin yang ditemui diruang kerjanya, Senin (27/3).

Terdapat sejarah panjang dan berarti bagi warga setempat dibalik terbangunnya masjid kembar menara tunggal itu. Jamiludin yang merupakan Ketua Takmir Masjid sangat mengetahui persis kisah awal terbangunnya masjid yang unik itu. Ia mengatakan adanya persaingan dua kelompok menjadi awal mulanya. Dimana sejak awal sudah terbangun dua masjid dengan persaingan di dua kelompok di dalamnya.

“Namanya sebelah selatan Masjid Nurul Badiah dan sebelah timur Masjid Silahturahmi, kedua masjid ini masing-masing punya pengurus dan punya anggota. Jadi ada dua kaum, kaum Lauk dan Daye,” bebernya.

Khawatir, itu yang selalu dirasakan masyarakat jika dibiarkan terus seperti itu. Bahkan akan menimbulkan persaingan tidak sehat. Terlebih begitu waktu salat tiba, kumandang azan dari kedua masjid itu terdengar bersamaan seakan saling saut menyahut. Sehingga saat itu warga pun menginisiasi agar bagaimana bangunan masjid itu bisa menjadi satu. Seorang warga pun mengusulkan untuk dibangun masjid kembar dengan menara tunggal yang menyatukan kedua masjid tersebut. Di samping melebur pengurus kedua masjid itu dan dijadikan satu pula.

“Di tahun 2002 itu digelar rapat dan pengurus kedua masjid dibubarkan, seminggu kemudian pas 1 Muharram 1422 Hijriah dibentuk panitia pembangunan masjid kembar menara tunggal sampai saat ini,” jelasnya.

Tepat 30 Mei 2002, Gubernur NTB, Harun Al Rasyid saat itu meletakan batu pertama pembangunan masjid kembar menara tunggal. Sejak saat itu hingga kini proses pembangunan masih terus berlanjut. Tak kurang sekitar Rp 11 miliar dana swadaya masyarakat maupun donator membiayai pembangunannya yang masih terus berproses. Jamaah masjid ini pun mencapai ribuan dan selalu padat ketika waktu salat tiba. Bahkan di saat bulan Ramadan masjid kembar itu selalu penuh.

“Jadi di masjid satunya untuk jamaah wanita dan satunya lagi jamaah pria,” bebernya.

Banyak hikmah dibalik pembangunan masjid itu. Selain kini persatuan seluruh masyarakat Banyumulek yang semakin kuat, anggaran pembangunan masjid juga begitu cepat terkumpul. Sebab seluruh masyarakat begitu merasa memiliki masjid yang begitu iconic dan pertama ada di NTB.

Rencananya setelah selesai pengerjaan masjid di bagian selatan, pengerjaan menara tunggal akan dimulai. Menara dengan ketinggian 63 meter terdiri dari beberapa ruangan lantai itu akan ditempati Alquran tertebal di dunia. Serta Beduk terbesar di Lombok akan dibuat dari bahan kulitnya langsung didatangkan dari Australia.  Terlebih gubernur saat itu mengharapkan masjid yang unik menjadi salah satu wisata religi di NTB.

“Masjid kembar menara tunggal ini hanya satu-satunya di NTB, belum ada duanya,” ujarnya.

Tak sampai situ saja pemerintah desa juga sudah menyiapkan rencana paket wisata. Selain bisa melihat langsung proses pembuatan gerabah, wisatawan juga akan diajak untuk melihat keindahan masjid kembar menara tunggal. Namun tentunya kata Jamil akan diberikan kain atau pakaian layak untuk masuk masjid bagi wisatawan yang berpakaian sedikit terbuka. Kemudian akan dibawa melihat makam alim ulama yang namanya merupakan cikal bakal dari desa setempat.(bersambung)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 1315

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *