DISKOMINFO FOR/RADAR MANDALIKA KASUS MELONJAK: Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh memimpin rapat koordinasi dalam rangka mengevaluasi penanganan Covid-19 bersama Forkopimda Kota Mataram, di Pendopo Wali Kota Mataram, kemarin (27/01).

MATARAM – Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mataram menggelar rapat koordinasi (Rakor) untuk mengevaluasi penanganan pandemi virus corona yang dijalankan selama ini. Evaluasi ini dilakukan karena jumlah kasus Covid-19 di ibu kota Provinsi NTB mengalami lonjakan.

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mataram mencatat, hingga tanggal 27 Januari 2021 pukul 12.00 wita menunjukkan, total pasien terpapar virus corona mencapai 1.727 kasus. Dari jumlah itu, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 1.357 orang, pasien yang masih menjalani isolasi mandari dan ditangani di rumah sakit ada 267 orang, dan meninggal dunia sebanyak 103 orang.

Rakor dalam rangka evaluasi penanganan Covid-19 ini digelar bersama pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Mataram, di Ruang Tamu Pendopo Wali Kota Mataram, kemarin (27/01). Rakot tersebut turut dihadiri sejumlah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkot Mataram.

Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh, dalam kesempatan tersebut menyampaikan kondisi peningkatan kasus Covid-19 di Kota Mataram yang terjadi di awal tahun 2021. Data perkembangan kasus seperti yang dirilis gugus tugas tertanggal 27 Januari. Dimana total warga yang terpapar virus corona hingga saat ini tercatat 1.727 kasus.

Lebih lanjut dikatakan, angka peningkatan kasus positif Covid-19 di Kota Mataram diprediksi akan masih terus terjadi. Pasalnya, pandemi ini belum bisa dipastikan kapan akan berakhir. Di satu sisi, masih tingginya mobilitas warga masyarakat khusunya di Kota Mataram karena sebagai ibu kota Provinsi NTB sekaligus pusat perdagangan salah satu faktor pemicu munculnya angka kasus baru.

“Saya mengajak mari patuhi 5M. Menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas,” pinta Ahyar.

Karena itu, beberapa tindakan pencegahan akan kembali dilakukan oleh Satgas Covid-19 Kota Mataram. Antara lain pengetatan jalur masuk Kota Mataram, pengaktifan kembali jam malam di lokasi perbelanjaan, operasi gabungan (Opgab) penindakan pencegahan Covid-19 di pusat keramaian, serta meminimalisir kegiatan masyarakat di tempat umum.

“Masyarakat tidak boleh lengah, dan harus meningkatkan kewaspadaan dengan kondisi sekarang,” kata Wali Kota Mataram dua priode itu dengan nada mengingatkan.

Sementara itu, Kapolresta Mataram, Kombes Pol Heri Wahyudi memaparkan evaluasi kondisi terakhir di beberapa titik kerawanan terjadinya penumpukan massa di Kota Mataram. Seperti halnya potensi terjadi kerumunan orang di pasar-pasar tradaisional, tempat tongkrongan, dan di tempat lainnya.

“Kita menyayangkan penumpukan massa yang berujung pelanggaran protokol kesehatan (Prokes) Covid-19,” ungkap dia.

Melihat potensi terjadinya kerumunan atau penumpukan masaa di beberapa titik lokasi di Kota Mataram. Oleh karena itu, ke depan pengetatan dan penegakan protokol kesehatan secara massif dirasa perlu ditegakkan secara ketat. Termasuk pemberian hukuman bagi pelanggar protokol kesehatan untuk menciptakan efek jera. (zak)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 336

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *