MATARAM – Hari Kelahiran (Harlah) PPP yang akan dipusatkan di Jakarta pada Februari mendatang akan menjadi momentum bagi Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP di semua daerah untuk menyetor nama-nama calon legislatif (Caleg) DPRD hingga DPR RI.
“Long list harus sudah final (balon caleg),” tegas Ketua DPW PPP NTB, Muzihir di Mataram, Kamis (12/1/2023).
DPW PPP NTB saat ini fokus melakukan road show ke semua DPC guna menyiapkan Caleg yang akan bertarung pada Pileg 2024 mendatang. Hingga saat ini yang sudah rampung baru Pulau Sumbawa saja.
“Kemarin ke Kota Bima, Kabupaten Dompu, Sumbawa lalu ke KSB. Alhamdulillah sudah 90 persen kelar,” ujar Wakil Ketua DPRD NTB itu.
Sementara untuk Pulau Lombok sendiri road show baru akan mulai Minggu pekan ini. Dua daerah di Lombok menjadi atensi yaitu KLU dan Mataram. Dimana, jumlah kursi di dua daerah itu lemah.
“Kita sudah siapkan caleg-caleg kuat,” katanya.
Muzihir mengatakan, di Kota Mataram sendiri akan menargetkan delapan kursi dari saat ini tiga kursi. Pasalnya, Mataram cukup menjadi tanggungjawab moril Muzihir pribadi. Yang notabene Mataram merupakan daerah pemilihan (Dapil)-nya sehingga harus bisa mewujudkan penambahan kursi. Dengan begitu, PPP bisa menjadi pimpinan dewan seperti halnya Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur.
Muzihir optimis target tersebut bisa terwujud. Pasalnya, di sejumlah Dapil menjadi basis masa PPP. Misalnya, Dapil Ampenan yang merupakan lumbung suara PPP. “Saya enam ribu tusuk nama tapi Dapil itu untuk kota Mataram kosong. Kalau diikut (linier) itu bisa jadi dua kursi,” terangnya.
Belum lagi Dapil Sekarbela yang selaku rumah Anggota DPR RI Dapil NTB II (Pulau Lombok), Hj. Wartiah. Khusus di Karangpule saja Wartiah mendapatkan suara 2.500 tusuk nama. “Di situ ada incumbent tapi dia meremehkan. Ini akan kita ubah pola pola ini,” paparnya.
Sama halnya dengan Kecamatan Mataram yang tidak dapat dipungkiri suara PPP besar. Terhadap Dapil yang potensi suara besar itu untuk 2024 wajib terisi. “Dapil Ampenan dua kursi, Selaparang dua kursi, Sandubaya dua kursi,” yakinnya.
Untuk mencapai target tersebut salah satu polanya para Caleg yang kuat harus masuk. DPW tidak akan membiarkan hanya satu dua orang saja yang kuat di Dapil itu. “Hari ini saya tidak mau dengar pengurus yang hanya satu orang kuat di satu Dapil. Harus semua kuat. Tidak boleh takut meski ketua partai nyalon,” pintanya.
Kader-kader PPP diminta harus siap menantang incumbent. Begitu juga incumbent itu harus siap menerima orang kuat.
Muzihir pun menjamin bahwa suara terbanyak akan duduk sebagai wakil rakyat. Oleh karenanya untuk memetakan kekuatan di 2024, DPW PPP sepenuhnya akan mengintervensi di semua dapil. Entah itu dapil di kabupaten atau kota.
“Tujuannya bukan apa apa tapi supaya kita besar dan jadi pemenang,” pungkasnya. (jho)