Peroleh Segudang Prestasi, Bahkan Pernah Terima Penghargaan dari Presiden
Sunarti kurang lebih sudah 20 tahun mengabdi menjadi guru Bahasa Indonesia di SMAN 1 Gerung, Lombok Barat. Penghargaan yang luar biasa pernah ia raih langsung dari Presiden Indonesia, Joko Widodo.
ARIF-MATARAM
SUNARTI merupakan wanita kelahiran 9 Januari 1970 silam. Belum lama ini dia pernah menerima penghargaan tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Setya dari orang nomor satu di tanah air, Presiden RI H. Joko Widodo.
Penghargaan ini dia peroleh atas pengabdian mengajar bahasa Indonesia dan berperan serta dalam peningkatan prestasi siswa yang dirinya didik. Wanita dengan nama orangtuanya H. Masran Yakub dan Hj. Siti Habibah membeberkan sedikit cerita tentang dirinya dan latar belakang keluarganya.
Sunarti menceritakan jika dulunya ayahnya bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi NTB selama 30 tahun. Sebelum pensiun, ayah Sunarti juga mendapatkan penghargaan yang sama dengannya dari presiden saat itu.
Sunarti mengaku bahwa apa yang dia dapatkan saat ini tidak terlepas dari apa yang selalu diajarkan oleh orang tuanya. Katanya, kalau mejadi guru itu harus ihklas, jika saat bekerja jangan mengeluh itu bisa menambah beratnya beban kerja.
“Jadi jalani saja dengan gembira, ihklas pasti kamu tidak akan merasakan beban dan itu yang selalu saya ingat,” kata wanita berdarah Bima itu.
Wanita jebolan Universitas Mataram ini termaksud orang yang beruntung, Sunarti menyelesaikan studinya hanya 4 tahun pada program studi Bahasa dan Sastra Indonesi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unram tahun 1992 silam.
Bahkan tidak lama setelah dua bulan lulus perguruan tinggi, Sunarti memberanikan diri mengikuti seleksi tes CPNS. Saat itu usianya sekitar 23 tahun, namun keberuntungan untuk dia dengan lulus menjadi seorang abdi Negara.
“Kuliahnya hanya 4 tahun jadi sarjana, saya keluar sebelum angkatan saya keluar. Saya wisuda itu saya mengikuti wisuda kaka tingkat,” ungkapnya.
Tidak lama pengumuman PNS keluar, dirinya pertama bertugas di SMAN 1 Gerung, disana saya mulai dari 1994 sampai 2020, 26 tahun saya disana.
Sejak menjadi PNS pada tahun 1994, Sunarti langsung di tempatkan di SMAN 1 Gerung, Lombok Barat sampai tahun 2020. Sementara 26 tahun lama mengabdi berbagai prestasi juga pernah ia peroleh atas hasilnya membimbing siswa.
“Saya sendiri sudah banyak dapat prestasi dan penghargaan. Mulai FLS2N dan debat, setiap lomba itu jiwa saya selalu greget ingin mengajak siswa ikut lomba,” tuturnya.
Sunarti berharapa kepada anak-anak didiknya untuk tidak memikirkan juara, tapi berani untuk tampil mencoba untuk berkompetisi itu lebih baik.”Jadi jangan pikir juara dulu,” ujarwanita yang saat ini mengajar di SMAN 1 Mataram itu.
Ia melanjutkan ceritanya, tahun 2018 dirinya pernah terpilih menjadi guru berprestasi untuk mewakili guru-guru di NTB dan pada saat bersamaan dengan anak dibimbingnya dalam debat bahasa indonesia terpilih menjadi peserta debat di tingkat Nasional.
Pada tahun 2015 juga, Sunarti sudah sering mengikuti kegiatan di kementerian. 2016 dirinya mendapatkan penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat Anis Baswedan. Dimana ia membuat sebuah Best Prektis, menulis sebuah metode pembelajaran yang namanya AMP.
Dilanjutkannya, dalam AMP itu Sunarti memberdayakan alumni, media swadaya dan memberdayakan agar sebagai guru-guru itu tidak pelit memberi penghargaan pada anak didik. Presepsi penghargaan itu bukan memberi berupa uang, tetapi sentuhan dan ucapan itu adalah sebuah penghargaan yang sangat bisa mengubah sikologis anak.
Adapun penghargaan pernah ditorehnya, penghargaan dari menteri Anis saswedan, Simposium Guru Nasional dari menteri BUMN sebagai pembimbing siswa berprestasi nasional 2018. Sunarti juga pernah diminta oleh BUMN agar guru berprestasi membimbing siswa yang berprestasi. Penghargaan literasi 2020-2021 dari dinas dan KPPJ Bandung, penghargaan Presiden Joko Widodo penghargaan tanda kehormatan Satya Lencana Karya Setya atas pengabdian selama 20 tahun.
Selain menjadi guru, Sunarti aktif di beberapa lembaga seperti PGRI, MGMP, Bastrindo FKIP UNRAM. Tidak hanya itu, Sunarti juga merupakan penggiat literasi. Dia pernah di undang kesana kemari untuk menjadi narasumber bagaimana menulis artikel, cerpen dan essay. Dia juga aktif sebagai pengajar praktek guru penggerak, sementara di IGI NTB dia sebagai ketua wilayah NTB untuk bidang literasi.
Untuk saat ini, dia aktif menulis. Tidak main-main sudah ada delapan buku tunggal yang dia tulis dan 32 buka yang ditulis secara bersama.(*)