DOK PRIBADI FOR RADAR MANDALIKA AKP Evy Nuke Maya Damayanti Febriani

Lama jadi Anggota Intelijen, Perjalanan 2 Tahun Paling Sulit Dilupakan

Kasat Binmas Polres Lombok Tengah kali ini dari kalangan polisi wanita (Polwan). Sebut saja namanya, AKP Evy Nuke Maya Damayanti Febriani. Di balik keberhasilannya ini, banyak pahit manis pernah dia lalui.

JAYADI-LOTENG

KENALKAN Kasat Binmas Polres Lombok Tengah, AKP Evy Nuke Maya Damayanti Febriani. Polisi wanita (Polwan) satu ini cukup dikenal banyak orang di wilayah hokum Polda NTB.
Ia, dia terkenal gara-gara banyak menoreh prestasi, namun sosok polisi yang berhijab tersebut, merupakan salah satu polwan yang sebelumnya dipercaya oleh negara untuk melaksanakan tugas sebagai individual police officer pada misi perdamaian perserikatan bangsa-bangsa (PBB) di Sudan Selatan.

Wanita yang beralamat di jalan Gili Trawangan V/3 no 2 Taman Udayana Karang Baru Mataram ini, mempunyai perawakannya tinggi, tegap dan berisi. Dengan menggunakan hijab. Ia terlihat semakin berwibawa. Ditambah lagi, senyumnya terus mengembang. Itu menandakan AKP Evy Nuke Maya Damayanti Febriani adalah sosok yang ramah dan tenang. Bahkan, yang paling membuat rekan-rekanya bangga, Evy Nuke Maya Damayanti Febriani adalah ketataannya dalam melaksanakan ibadah sebagai umat muslim.
Selain itu, perempuan satu ini juga mempunyai sifat sebagai polisi yang ulet, pekerja keras dan pemberani. Buktinya saja, meski wanita, bukan jadi halangan bagi ia untuk mengukir prestasi di dunia angkatan bersenjata.
Namun demikian, di balik kesuksesan yang didapatkan sekarang, tentu tidak didapatkan dengan perkara mudah. Sejumlah persyaratan khusus dan rekrutmen ketat harus dilewati. Terlebih untuk bertugas di Sudan, dia harus bersaing dengan banyak anggota di Indonesia. Hanya dengan kerja kerasnya tersebut ia mendapatkan kepercayaan itu.
Tapi, resikonya ketika betugas di Sudan Selatan, ia bersama personel Polwan lainnya melaksanakan tugas-tugas seperti layakanya pasukan pria lainnya. Karena ia juga melakukan pengaman pada pintu pintu masuk camp bersama cina bathalion dan nepal batholian serta patroli keliling camp termasuk imbauan dan melakukan pengamanan di area weapon free zone.
“Kami di sana melakukan patroli, melindungi warga sipil, membantu warga sipil di tengah konflik bersenjata yang terjadi di Sudan,” bebernya.
Bertugas di negara asing, kata dia tentunya merupakan tantangan tersendiri. Banyak pengalaman yang diperoleh dalam menjalankan tugas tersebut. Terlebih rekan-rekan kerja dari berbagai negara yang tergabung dalam misi perdamaian dunia itu.
“Saat itu, saya bertugas di unit planning and budgeting di MHQ Juba Sudan Selatan bersama dengan chief Planning and budgeting polwan dari Zimbabwe. Rekan saya satu orang dari Ukraina, satu dari India,” ceritanya.
Pengalaman yang paling berkesan selama bertugas selama 2 tahun tersebut, ketika ia pertama kali ditempat kan di camp pengungsi Juba dengan jumlah pengungsi kurang lebih 40.000 ribu orang. Banyak cerita maupun pelajaran yang didapatkan.
“Saya tidak bisa melupakan apa yang saya alami ketika bertugas selama 2 tahun di Sudan,” ungkapnya.
Dia menceritakan karir dalam menempuh pendidikan, ia sekolah di SD 1 Dasan Agung Mataram tahun 1984, kemudian SMPN 1 Mataram lulus 1989, melanjutkan ke SMAN Ampenan atau sekarang berganti nama menjadi SMAN 2 Mataram.
Setelah itu, kuliah di FKIP dengan mengambil prodi bahasa Inggris dan mendaftarkan diri sebagai Polwan. Hasilnya, ia lulus dan ia tamat pendidikan Polri 1992 di Sepolwan Jakarta. Penempatan pertamanya sebagai polisi dilaksanakan di Polda Bali sebagai anggota intelijen kurang lebih 14 tahun.
Kemudian dia pindah ke Polda NTB tahun 2005. Selanjutnya ia dipercaya sebagai anggota itwasda Polda NTB tahun 2012 dan melanjutkan pendidikan pengembangan perwira Sip angakatan 41 selama 7 bulan di Sukabumi.
Setelah lulus ia ditugaskan di Polres Mataram yang sekarang berganti nama menjadi Polresta Mataram. Tahun 2016 ia dipercaya negara melaksanakan tugas sebagai individual police officer di misi perdamaian PBB Sudah Selatan sebagai Planning and budgeting officer. Selama dua bertugas terhitung Desember 2016 sampai 2018, ia kembali ke Indonesia pada bulan Januari 2019 dan sekarang ia kembali dipercaya menjadi Kasat Binmas Polres Loteng.
“Alhamdulillah kita selalu bersyukur,” ucapnya. (*)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 371

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *