LOBAR—Kritikan pedas yang dilontarkan politisi PDI Perjuanggan yang juga anggota DPRD NTB, Ruslan Turmuzi ke Penjabat (Pj) Gubernur NTB H. Lalu Gita Aryadi yang dinilai belum serius menjalankan program prioritas dari pemerintah pusat mendapat respon dari tokoh Sasak di NTB. Pernyataan politisi asal Lombok Tengah (Loteng) itu dinilai sebagai blunder yang bisa berimbas pada elektabilitas pasangan Capres dan Cawapres dari PDIP yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ketua Presidium Dewan Sasak Muda Bersatu, H. Lalu Winengan dalam konferensi persnya menilai pernyataan politisi senior PDIP NTB itu bentuk tendensi pribadi kepada Pj Gubernur. Bahkan ia melihat ada ketidaksukaan dari yang bersangkutan terhadap Lalu Gita Aryadi sebagai Pj Gubernur NTB.
“Saya selaku anak bangsa, selaku Presidium Dewan Sasak Muda Bersatu, selaku Ketua Kahmi NTB sangat menyayangkan komentar tersebut. Saya kira komentar Ruslan ini (menunjukkan) tidak suka orang Sasak jadi Pj Gubernur NTB, terutama orang Lombok Tengah, padahal dia orang Lombok Tengah. Jangan sampai ada tendensius pribadi,” kritik Winengan saat ditemui di Labuapi, Kamis (26/10).
Anggapan bahwa Pj Gubernur tidak bekerja yang dilontarkan politisi PDIP itu, dianggap Winengan justru kekeliruaan yang fatal. Sebab tugas fungsi pokok (tupoksi) yang diberikan Negara melalui Mendagri kepada Gita Aryadi sebagai Pj Gubernur sudah sesuai dengan rel-nya.
“Itu kan versinya Ruslan Turmuzi saja. Apa dia tidak melihat apa yang dilakukan Pj Gubernur ? Tupoksi Pj Gubernur itu yang pertama adalah mengentaskan kemiskinan ekstrim, menurunkan angka stunting, serta menurunkan inflasi. Itu sudah dilakukan sejauh ini, misal baru-baru ini ada panen raya di Narmada. Itu sebagai upaya untuk menurunkan inflasi. Kita harus bicara realita,” tegasnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PBNU NTB ini mengatakan apa yang disampaikan anggota DPRD NTB dari PDIP itu seolah menunjukkan ketidaksukaannya terhadap orang Sasak menjadi Pj Gubernur. Padahal, Ketua DPD PDIP NTB H. Rachmat Hidayat sangat mencintai warga Sasak.
“Ketua DPD PDIP NTB itu sangat cinta Sasak, tapi anak buahnya komentarnya aneh-aneh. Mendagri saja mengapresiasi kinerja dari Gita Aryadi, misal terkait kondusifitas jelang Pilpres, justru Ruslan ini yang membuat gaduh,” katanya.
“Mungkin saja, karena usulannya orang lain, itu mungkin yang membuat dia tidak suka,” sambung pria berkepala plontos itu.
Atas kisruh yang dibuat Ruslan Turmuzi, Winengan mendesak agar PDIP menegur yang bersangkutan. Sebab, jangan sampi justru akan menimbulkan blunder yang berdampak terhadap elektabilitas pasangan Capres-Cawapres yang diusung PDIP.
“Lalu Gita ini adalah orang Sasak, alumni HMI dan juga NU. Kalau Ruslan terus menjelekkan Pj Gubernur, ini akan berimbas pada dukungan terhadap Ganjar Pranowo. Nanti orang Sasak, orang HMI dan NU tidak akan memilih Ganjar-Mahfud. Jadi PDIP harus menegur Ruslan,” tutupnya.
Seperti diberitakan, politisi PDIP NTB Ruslan Turmuzi mengkiritk kinerja Pj Gubernur NTB karena dianggap belum serius menjalankan program prioritas dari pemerintah pusat sesuai dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 4 tahun 2023 tentang Penjabat Gubernur, Penjabat Bupati, dan Penjabat Wali Kota.(win)
Tugas legislatif salah satunya fungsi pengawasan terhadap eksekutif jadi nggak ada yang salah dengan apa yang disampaikan Pak Haji ruslan tentang fungsinya sebagai Mitra pemerintah jangan dikait kaitan dengan masalah sara dong