KHOTIM/RADARMANDALIKA.ID PELATIHAN: Seorang istri nelayan saat dapat pelatihan nyesek, Rabu siang kemarin.

PRAYA – Direktorat Perizinan dan Kenelayanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Eka Kurniadi melaksanakan kegiatan di Awang Desa Mertak, Kecamatan Pujut. Eka datang dalam rangka mendukung program kampung nelayan yang maju melalui program pemberdayaan nelayan melalui kegiatan fasilitasi dan gerai pendanaan usaha nelayan, kegiatan pengembangan, diversifikasi usaha nelayan.

 

Kegiatan fasilitasi pendanaan usaha nelayan untuk pendanaan usaha ini melibatkan lembaga keuangan perbankan dan non perbankan, dengan melibatkan 100 orang peserta nelayan yang berpotensi mengajukan kredit dari lembaga keuangan untuk pengembangan usahanya di bidang perikanan tangkap.

 

“Jadi kita mengundang dari BRI cabang Praya kemudian Bank NTB Syariah Cabang Praya kemudian ada juga praktisi dari Universitas Mataram kemudian ada juga kita dari PT Aruna terkait dengan konsep ekonomi berbasis masyarakat, ada juga dari lembaga keuangan KKP,” terangnya kepada media, Rabu kemarin.

 

Jadi, kegiatan pendanaan nelayan yang berlangsung dari 27 – 29 Juli 2022 bertempat di pelabuhan perikanan Teluk Awang merupakan salah satu bentuk dukungan  program kampung nelayan melalui KKP tahun 2022.

 

Tujuan kegiatan yakni untuk memberikan informasi program dan produk pembiayaan dari lembaga keuangan dengan output penyaluran pembiayaan untuk pengembangan usaha nelayan, disamping kegiatan pendanaan usaha lain juga ada kegiatan pengembangan dan diversifikasi usaha.

 

“Disini kita melibatkan 40 orang keluarga nelayan istri atau putrinya sebagai alternatif usaha dalam upaya pengembangan diversifikasi usaha nelayan,” bebernya.

 

Adapun pelatihan diberikan, pembuatan kain tenun dan kerajinan tangan berupa tas dan manik-manik, kemudian dalam kegiatan KKP juga memberikan paket perlengkapan peserta berupa 10 set alat tenun beserta kelengkapannya, dua unit mesin jahit dan bahan praktek pembuatan kerajinan tangan beserta kelengkapannya.

 

“Ini diberikan kepada 40 orang peserta wanita nelayan yang nantinya dari peserta ini akan melakukan pelatihan lanjutan di anggota kelompoknya,” pesannya.

 

Menurut Eka, ini menjadi alternatif penopang ekonomi masyarakat nelayan di masa paceklik saat ikan tangkap minim. Maka istri keluarga nelayan ini membantu dalam peningkatan ekonomi keluarga salah satunya memberikan keterampilan dan pelatihan, sehingga nantinya sebagai pertambahan penghasilan.

 

“Teluk Awang ini merupakan salah satu lokasi yang ditetapkan sebagai lokasi kampung nelayan maju,” katanya.

Seorang peserta pelatihan Mariati mengatakan kegiatan ini sangat bagus, dan dia sangat bersyukur.

“Sebelumnya saya tidak ada kerjaan hanya jual ikan,” ungkap dia.

 

Mariati yang diajarkan menjahit dan belajar membuat tas tenun kombinasi, berharap semoga lancer.”Semoga ilmu yang saya dapat ini supaya bisa menjadi penghasilan tambahan di rumah. Saya 35 tahun menjadi ibu nelayan,” ceritanya.(tim)

 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 360

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *