PRAYA – Mahasiswa yang tergangung dalam tim KKN- PPM UGM menggelar workshop Pesona Rupa Mandalika yang bertempat di salah satu hotel di Kawasan Mandalika. Kegiatan tersebut sebagai puncak pengabdian mahasiswa untuk menyongsong keberlanjutan pariwisata di Mandalika.
Perwakilan Mahasiswa KKN- PPM UGM, Idham Kurniawan menjelaskan, pihaknya dalam kegiatan pengabdian tersebut mengusung tema besar yakni “ Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui potensi pariwisata berkelanjutan”. Dimana untuk mencapai tujuan tersebut pihaknya mengkalsterkan program dalam beberapa bidang yakni, agro, medika, sosial humaniora, dan saintek.
“Kemudian program kami dikelompokkan menjadi beberapa fokus turunan yaitu peningkatan kualitas homestay, program kelestarian lingkungan, peningkatan pariwisata, peningkatan UMKM, dan peningkatan kapasitas SDM dan desa,” ujarnya.
Secara rinci pihaknya menejelaskan, dalam upaya peningkatan kualitas homstey di lakukan dengan beberapa upaya, seperti penyulusan dan sosialisasi pembuatan vidio profil homestay, digital marketing, pembukuan homestay, dan pembuatan sertifikat CHSE untuk homestay.
Dalam bidang kelestarian lingkungan, pihaknya menggagas upaya gerakan bersih pantai, penanaman mangrove, agroforestry dan terasering, pembibitan dan persemaian tanaman endemic, pemilahan sampah, dan kampanye larangan buang sampah di sungai dan laut.
Sedangkan dalam bidang peningkatan kualitas pariwisata, ada beberapa upaya yang digalakkan yakni Pembuatan Jalur Interpretasi Alam untuk pemataan lokasi pariwisata tersembunyi, sosialisasi dan pembuatan buku grand design potensi pariwisata desa, paket wisata untuk bekal pokdarwis, dan pembuatan plang penanda jalan, lokasi, dan kampanye sadar lingkungan.
Di bidang UMKM, pihkanya menyentuh pada upaya penyuluhan dan Sosialisasi terkait digital marketing, pembukuan, packaging, diversifikasi produk untuk variasi produk UMKM.
Menyinggung bidang peningkatan kapasitan SDM dan desa, pihaknya telah melakukan upaya melalui peremajaan website desa, ikut serta dalam optimalisasi operasional Bank Sampah dan sentra UMKM, peremajaan peta desa untuk membantu program pemekaran desa, pembuatan desain bangunan kantor desa, penguatan SDM dan Pokdarwis, dan pendataan pegiat kesenian Mandalika.
“Dari keseluruhan program tersebut kami arahkan dan kami tutup pada program terakhir kami yakni “Pesona Rupa Mandalika” dengan tiga rangkaian utama yakni Seminar Sustainable Tourism, Culture Fest, dan Expo UMKM,” tambahnya.
Pihaknya mengakui adaptasi menjadi kendala awal pelaksanaan KKN tersebut, dimana pihaknya menilai warga masih berpola fikir instan terkiat konsep yang akan dilakukan. Pihaknya berharap uapaya yang telah dilakukan bisa di tindak lanjuti oleh pemerintah desa sehingga kedepannya desa penyokong mandalika bisa mengalamii peningkattan dalam setiap aspek.
“Pola pikir masyarakat Mandalika yang memiliki pola pikir ingin sesuatu yang instan terlebih dahulu baru mereka percaya untuk mengikuti atau mempelajari apa yang kami ucapkan. Sehingga disitu menjadi tantangan tersendiri bagi kami dalam pelaksanaan KKN di Wilayah KEK Mandalika ini khususnya di Desa Kuta dan Desa Mertak,” sentilnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pelaksana Majelis Adat Sasak, Lalu Bayu Windia dalam kesempatan tersebut menjelaskan pentingnya pembinaan bagi masyarakat dalam bidang sosial dan budaya. Menurutnya pembangunan infastruktur sudah banyak dikerjakan oleh para pengembang dan kontraktor, namun dalam segi sosial dan budaya masih minim sehingga untuk bisa menyongsong pesatnya pembangunan di KEK mandalika penting untuk terus meningkatkan sumber daya manusia.
“Kami berharap agar tidak dilakukan tahun ini saja, kami butuh pendampingan dalam mengelola tata kelola masyarakat, pembimbingan terkait pembangunan sosial dan budaya,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah menjelaskan, KEK Mandalika masuk sebagai salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas di Indonesia. Dimana dengan keunggulan geografis Lombok Tengah yang ada di tengah- tengah jelasnya akan mampu berdampak pada pembangunan pariwisata di daerah lain sehingga bisa berdampak bagi Provinsi NTB secara keseluruhan.
“Kami berterimakasih kepada rektor, pendamping, dan para mahasiswa UGM,” singkatnya. (ndi)