PRAYA – Kinerja satuan tugas (Satgas) covid-19 dikeluhkan warga. Lebih khusus warga yang dinyatakan positif terpapar virus menular tersebut. Warga mengaku tidak mendapatkan perhatian apapun dari Satgas.
Parahnya lagi bagi warga yang ada inisiatif melakukan isolasi mandiri di rumah mereka. Petugas Satgas tidak melakukan langkah apapun kepada mereka.”Iya seperti biasa, kalau positif diam di rumah. Petugas satgas tidak tahu di mana, kerjanya apa ?” tanya sumber yang menolak dipublikasikan namanya.
Sumber ini tidak mau membeberkan identitas karena khawatir akan jadi masalah kepada dirinya.”Itu alasan saya,” ungkap dia.
Sementara itu, salah satu ASN bertugas di Bagian Humas dan Protokoler Setda Lombok Tengah, Jafar Sidik menceritakan pengalaman yang ia rasakan salam isolasi mandiri beberapa waktu lalu.
Japar yang sudah melakukan swab secara mandiri atas dasar keinginan sendiri. Tujuannya untuk mengetahui terjangkit tidak virus dan demi menjaga keluarga di rumah.
“Selama isolasi mandiri hanya istri yang menemani di rumah, anak-anak saya titip di rumah ibu saya,” ceritanya.
Japar mengaku selama isolasi mandiri, ia bersyukur ada sayur yang ditanam di sekitaran rumahnya, mengingat satu kampung sudah mengetahuinya terpapar covid-19.
“Selama isolasi saya tidak pernah diperhatikan satgas covid-19, seperti memberikan arahan pola makan, vitamin dan bagaimana aktivitas yang akan mempercepat pemulihan, sama sekali tidak ada,” keluhnya.
Sementara, salah satu Satgas Covid-19 Lombok Tengah, HL Idham Khalid mengatakan, saat ini Lombok Tengah dalam kondisi orage mengingat pandemi yang semakin meluas mengingat angka kesadaran masyarakat yang minim.
“Jika mereka sudah dikatakan positif maka dinas kesehatan, rumah sakit, dan satgas Covid-19 harusnya memperhatikan pasien,” katanya.
Pada acara pamitan Bupati H Moh. Suhaili FT pihaknya juga menekankan bagaiman pemerintah kecamatan dan desa supaya lebih aktif dalam memantau perkembangan masyarakatnya.”Itu yang terus kami tekankan,” kata Idham Khalid. (tim)