PRAYA – Ketua Himpunan Peramuwisata Indonesia (HPI) Lombok Tengah, Syamsul Bahri semprot penyelanggara event WSBK. Apalagi, progres maupun persiapan jelang WSBK 11-13 November 2022 oleh pihak MGPA bahkan ITDC dilihat banyak kurang.
“Kondisi saat ini dipeluang event, khusus WSBK agak kurang terlebih saya saat ini bersama Lily travel agen yang khusus membawa turis hanya datang untuk menonton balapan, setahun lalu ia membawa 800 orang. Khusus WSBK ini tidak ada yang tertarik,” ungkapnya kepada media, kemarin.
Disampaikannya, kasta WSBK ini rendah jika dibandingkan kasta MotoGP yang tinggi di mata para pecinta pembalap. Meskipun saat ini covid-19 sudah berlalu, penyekatan tidak ada dan tiket pesawat pun mulai turun harga. Ditambah dengan diskon harga tiket penonton, namun saat ini belum ada peminat.
“Nanti aja dah kita lihat di last minutes apakah akan meledak atau tidak meskipun tinggal menghitung hari. Akupansi hotel juga masih kurang,” bebernya.
Sementara Syamsul menyampaikan hasil diskusinya dengan Lily travel agen sampai dengan saat ini belum ada bokingan, meskipun saat ini masih menunggu last minutes. Mengingat agen travel ini tahun lalu sebagai barometer agen terbesar dalam melayani penumpang turis yang menonton WSBK dan MotoGP. Namun sampai saat ini masih belum ada pemesan.
“Makanya kondisi sepi peminat ini kita tidak tahu, apakah pihak kita minim promosi dan apakah tidak ada sesuatu yang wah,” tegasnya.
Syamsul melihat Pemda maupun ITDC tidak gencar melakukan promosi hal ini menyebabkan sepi. Harusnya setahun sebelumnya mulai melakukan promosi termasuk dalam bentuk maksimalkan publikasi, branding supaya perhatian dunia betul-betul didapatkan.
“Promosi media sangat penting juga baik dari Pemprov, Pemda dan ITDC. Kalau perlu itu harus ada MOU membranding event ini,” katanya.
Kemudian soal agen travel yang kurang menjual paket WSBK ini, dia katakan dikarenakan ITDC juga ada agen travel milik ITDC sendiri. Sehingga menutup peluang untuk agen travel.(tim)