PRAYA – Anggota DPRD Lombok Tengah (Loteng), HM Sidik Maulana mendukung pembangunan kereta gantung menuju gunung Rinjani dari Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Loteng. “Demi kepentingan geliat ekonomi wilayah utara ke depan tentunya kita sangat mendukung,” katanya pada Radar Mandalika, Kamis (15/12).
Ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan kereta gantung dijadwalkan 18 Desember 2022. Jika itu terwujud, maka Gumi Tatas Tuhu Trasna dipastikan semakin maju. Mengingat di wilayah selatan ada Sirkuit Mandalika dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Sedangkan di wilayah utara sudah ada Sirkuit Lantan dan kereta gantung Rinjani.
“Artinya perimbangan pembangunan wilayah selatan dan utara benar-benar akan terwujud,” kata Sidik.
Menurut wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Batukliang-Batukliang Utara ini, kehadiran kereta gantung akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Loteng ke depan. Namun, tentunya pemerintah daerah harus segera mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mempuni untuk bisa memanfaatkan momen tersebut.
“Dengan cara mempersiapkan semua fasilitas pendukung, keamanan dan kenyamanan sehingga uang para wisatawan itu kita harapkan semua berputar atau terpakai di Lombok Tengah dengan maksimal. Sehingga PAD (Pendapatan Asli Darah) kita ke depan akan naik signifikan,” terang Sidik.
Karenanya dari sekarang, Sidik mendorong Pemda melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mempersiapkan segala sesuatunya di wilayah utara khususnya. Sehingga kereta gantung memberi dampak multiplayer effect. Misalnya, berbagai obyek wisata yang ada di wilayah utara Loteng haruslah menjadi magnet tersendiri dari keberadaan kereta gantung.
“Supaya jangan sampai nanti kita cuma kebagian menjual tiket masuknya saja, namun belanja dan menginap para wisatawan malah di daerah lain,” kata Politisi PKS itu.
Menurutnya, di wilayah utara Loteng, yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) utama Pemda adalah masalah infrastruktur. “harus ada jalan utama poros utara penghubung antar desa,” kata Sidik.
Setidaknya, kata dia, jalan utama poros utara penghubung antara desa mulai dari Desa Karang Sidemen – Desa Lantan – Desa Aik Berik – Desa Setiling sampai ke Lendang Are atau tembus ke Joben di Lombok Timur (Lotim). “Yang mana jalurnya harus melewati dusun-dusun pelosok pinggiran utara berbatasan dengan hutan,” katanya memberi gambaran.
Kemudian, tambah dia, disiapkan lesehan-lesehan atau rumah makan yang layak bagi wisatawan. Juga penginapan tentunya. Disamping itu, pemerintah juga harusnya memperbanyak gelaran berbagai event dan antraksi budaya untuk menggaet kunjungan wisatawan.
“Event kesenian dan kearifan lokal juga perlu diorbitkan dan perbanyak, sehingga para wisatawan ada pilihan menarik lainnya yang akan mereka kejar atau saksikan,” tutup Sidik.(zak)