KLU—Kondisi jalan Karang Nangka, Kecamatan Tanjung yang tak kunjung diperbaiki membuat warga setempat habis kesabaran. Sebagai bentuk protes, warga menanam pohon pisang dan pepaya di jalanan tersebut. Aksi dilakukan sejumlah warga pada Senin pagi kemarin, sehingga kendaraan roda empat tidak bisa melintas.
Kekesalan warga dipicu sikap pemerintah yang tak kunjung mengaspal jalan mereka.
Padahal kabarnya, jalan ini sudah dijanjikan untuk diperbaiki oleh pemerintah.
Bahkan Dinas PUPR Lombok Utara sudah melihat langsung kondisi jalan tersebut.
Ketua Komisi III DPRD Lombok Utara, Artadi justru mendukung tindakan masyarakat
yang menanaman pohon pisang dan pepaya di badan jalan Karang Nangka. Pasalnya
kata dia, sudah lama jalan tersebut rusah parah namun tak juga ditangani.
Sebagai wakil rakyat, ia mengaku sudah mengusulkan ke ekskutif agar bisa
ditindaklanjuti dengan pembangunan hotmik. Namun sampai sekarang tak dapat
dikabulkan.
“Sudah berapa kali pergantian kepala dinas kami usulkan, namun apa
hasilnya. Sampai sekarang tidak ada sikap kejelasan terhadap jalan itu,” bebernya.
Kata Artadi, tim teknis dari Dinas PUPR Lombok Utara juga sudah beberapa kali
turun. Hanya saat ditanya kapan diperbaiki, jawaban dari eksekutif hanya diminta
bersabar. Lantaran harus melihat sejumlah persyaratan dan anggaran untuk membenahi
jalan itu.
“Kalau anggaran ada, pasti jalan itu masuk dalam program. Itu jawaban kami dapatkan
dari pihak eksekutif dulu. Nyatanya sampai sekarang tidak ada kepastian,” ujarnya
kesal.
Pengamatannya, tidak hanya jalan Karang Nangka yang rusak. Jalan menuju Puskesmas
Tanjung juga belum dibenahi, padahal statusnya jalan kabupaten yang harusnya
menjadi prioritas. Ia berharap ada upaya cepat untuk membenahi jalan di wilayah
itu sehingga masyarakat bisa lebih nyaman untuk melintas. Terlebih jalan itu
merupakan akses utama menuju puskesmas, kantor camat serta tempat pendidikan
SMAN 2 Tanjung. “Kasian anak sekolah lewat sana juga,” ujarnya. (dhe/r3)