MATARAM – Seorang pendaki illegal Gunung Rinjani meninggal dunia. Seksi Pengelolaan Wilayah I Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) awalnnya menerima laporan ada satu warga yang meninggal dunia. Tim berjumlah delapan orang lalu terjun, Selasa kemarin.

“Sekitar pukul 09.00 WITA tim yang diterjunkan menindak lanjuti laporan pendaki illegal yang meninggal dunia di dekat Sungai Kokok Putih karena kecelakaan,” ungkap Kepala Balai TNGR, Dedy Asriady saat dikonfirmasi Radar Mandalika, Selasa kemarin.

Selanjutnya, sekitar pukul 11.30 Wita tiba di Dusun Torean, Desa Loloan. Tim langsung menemui kelompok pendaki illegal yang merupakan satu rombongan dengan korban. Mereka berjumlah 15 orang termasuk korban yang meninggal dunia itu. Tim mengambil tindakan dengan  memanggil ketua kelompoknya dan meminta keterangannya.

“Mereka mengaku berasal dari daerah Desa Tampak Siring, Kecamatan Batukliang,” beber Dedi.

Adapun 15 orang itu yakni, Suhaibi umur 29, Nazaruddin  43, Satriadi 39, Zaenal Abidin 38, Halini 33, Halwi Jayadi 32, Munawar 34, Bulqaini 23, Paris Zaenuddin 21, Dahlan 20, Sastrawan ariadi 18, Iwan Afriawan 22, Dedi Kurniawan 30, Muh Ahyani imam Budiman 32 dan Sahli 36 tahun yang merupakan korban meninggal dunia.

Pihaknya juga meminta keterangan dengan  mencatat kronologis  kejadiannya. Dimana Jumat pekan lalu berangkat dari Desa Tampak Siring pukul 11 malam tiba di Dusun Torean, kemudian menitipkan kendaraam bermotor di rumah Kades Loloan. Lanjut Sabtu pagi mereka melakukan pendakian dan  menginap di Goa Susu, kemudian minggu pagi melanjutkan perjalanan ke Danau Segara Anak. Senin (06/07) pagi sekitar pukul 08 mereka berangakat pulang, sesampai di daerah Banyu Urip pukul 10.30 mengambil air dan istirahat.

“Kemudian saat melanjutkan perjalanan turun, korban terjatuh pukul 11.45 korban ditemukan meninggal di posisi tanah Sinjong. Teman-teman korban turun melanjutkan perjalanan turun ke Dusun Torean untuk meminta bantuan evakuasi kepada masyarakat Dusun Torean,” katanya.

 Setibanya di Dusun Torean mereka langsung meminta bantuan warga setempat  untuk mengevakuasi korban. Pukul 20.15 wita warga Dusun Torean berjumlah 10 orang berangkat untuk mengevakuasi korban. “Hari ini, pukul 14.15 korban sudah sampai di Dusun Torean, dan langsung diterima oleh Kades Torean dan diserahkan langsung ke pihak keluarga yang diwakilkan oleh Kades Tampak Siring,” pungkasnya.(jho)

“Selanjutnya korban dibawa pulang langsung oleh kepala desa tampak siring selaku perwakilan kluarga,” pungkasnya. (jho)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 267

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *