PRAYA – Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun di Lombok Tengah (Loteng) terus dikebut. Tim tenaga kesehatan (Nakes) atau tim vaksinator tidak saja menyasar anak sekolah dasar (SD) lingkup Dinas Pendidikan (Disdik) Loteng. Tapi juga anak madrasah ibtidaiyah (MI) lingkup Kementerian Agama (Kemenag) Loteng.
Bupati Loteng H Lalu Pathul Bahri menyampaikan, cakupan vaksinasi anak di Loteng peringkat pertama dari 10 kabupaten/kota di NTB. Kini, cakupan vaksinasi anak di Gumi Tatas Tuhu Trasna sudah mencapai 12 ribu. Pelaksanaan vaksinasi anak terus dikebut di sejumlah sekolah.
“Ini harus tuntas sebelum MotoGP. Target-target ini memang arahan dari pemerintah pusat,” katanya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi anak di SDN Durian, Desa Durian, Kecamatan Janapria, Selasa (11/1) kemarin.
Ditargetkan, dalam waktu dekat cakupan vaksinasi anak bisa tuntas sebelum ajang MotoGP Sirkuit Mandalika. Kini, cakupan vaksinasi anak di Loteng mencapai 12 ribu dari target sebanyak 116.347 anak. Jumlah itu tersebar di semua desa.
Untuk menyukseskan dan mempercepat cakupan vaksinasi anak. Pathul menekankan, semua stakeholder mulai dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kapolsek, Camat, kepala desa (Kades), kepala sekolah, dan seluruh puskesmas yang berjumlah 29 puskesmas itu harus bergerak bersama untuk menyelesaikan target vaksinasi anak. Apalagi dalam waktu dekat ada ajang MotoGP Sirkuit Mandalika.
Ditanya, apakah ada reward yang akan diberikan kepada tim vaksinator nantinya. “Saya tidak berbicara reward tapi ibadahnya. Memberikan kesehatan kepada masyarakat maka kita dapat pahala. Kalau dapat pahala maka masuk surga,” terang mantan Wakil Bupati Lombok Tengah itu.
Dikatakan, ketersediaan stok vaksinasi anak tidak ada masalah alias aman dalam rangka mempercepat cakupanĀ pelaksanaan vaksinasi anak sehingga bisa mencapai target dalam waktu dekat. Dimana, target vaksinasi anak harus tercapai sebelum ajang MotoGP Sirkuit Mandalika.
“Karena kita punya target 116.347 anak. Itu dari 506 SD dan beberapa Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang ada. Dan itu harus disasar oleh rekan-rekan PKM (Puskesmas) yang ada di 12 kecamatan,” kata Pathul.
Untuk meyakinkan para orang tua supaya tidak merasa khawatir jika anaknya disuntik vaksin Covid-19. Pathul mengatakan, pihaknya dengan stakeholder terkait terus melakukan sosialisasi. “Ada pak Kapolres dengan pak Waka dengan dinas pendidikan, rekan-rekan kepala desa, kemudian seluruh PKM memberikan edukasi kepada mereka supaya mereka memahami tentang vaksin ini,” ungkapnya.
“Maka saya memberikan nama imunisasi/kekebalan terhadap tubuh menghadapi Covid-19,” tamba Pathul. (zak)