PRAYA – Kebakaran yang terjadi di area hutan Gunung Rinjani membuat Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menutup sementara jalur pendakian untuk umum. Yakni jalur Aik Berik, Aik Bual dan Tete Batu. Pendakian dilakukan khusus untuk olah TKP dari pihak tim gabungan dan uji kompetensi pemandu pendaki Dinas Pariwisata Lombok Tengah yang sedang berlangsung.

Olah TKP terhadap kebakaran ini dipimpin lansung Kasat Reskrim Polres Loteng, AKP Hizkia Siagian. Dia menjelaskan, sejak Sabtu (5/8) lalu pihaknya bersama tim Polres bersama tim gabungan lansung ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.

“Tim kami sejak hari Sabtu lalu langsung menuju lokasi bersama 5 tim, baik dari TNGR kemudian tim gabungan,” katanya.

Adapun hasil olah TKP, ujarnya, kebakaran di area hutan Gunung Rinjani terjadi secara alami, mengingat cuaca saat ini musim kemarau.

Kepada para pendaki dan pemburu diimbau untuk selalu berhati-hati kalau melakukan aktifitas seperti memasak dan membuang putung rokok jangan sembarangan arena itu juga dapat mengakibatkan kebakaran. Dan, selalu pastikan api di sekitar tidak ada hingga meninggalkan tempat yang disinggahi.

Sememtara, Kepala Seksi Pengelola TNGR wilayah 1 Resort Aik Berik, Dwi Pangestu mengatakan laporan dari tim yang ada di lapangkan menyebut sudah tidak terlihat titik api yang masih menyala. Kepastian itu dikuatkan dengan hasil pemantauan melalui CCTV, via satelit dan aplikasi Sipong.

“Dari pemantauan CCTV dari kemarin sore sudah tidak ditemukan titik api, konfirmasi juga dari tim yang sedang di atas nihil asap,” paparnya.

Adalah jenis vegetasi yang terbakar akibat peristiwa itu antara lain rumput, ilalang, perdu, dan pepohonan yang didominasi cemara.

Meskipun api sudah berhasil dipadamkan namun aktifitas pendakian masih ditutup sementara waktu di beberapa jalur pendakian, baik di jalur Aik Berik, Aik Bual dan Tete Batu.

“Kalau wisatawan dan umum pendakian masih ditutup, khusus kepolisian olah TKP dan pelatihan pemandu pendakian diperbolehkan, mengingat persyaratan ada titik tertentu yang masih belum dapat diakses, dan tentu juga ada pengawalan dari TNGR dan Dinas Pariwisata. Mengingat hal ini mendapatkan kebijakan dari balai karena pelatihan dan ada uji kompetesi juga pemandu pendakian,” terangnya. (tim)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 782

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *